JAKARTA,PenaMerdeka – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebutkan, publik antar calon kepala daerah diselenggarakan dengan mengusung tema penanggulangan Covid-19.
Hal tersebut dilakukan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang lantaran pihaknya ingin sebagai momentum melawan Covid-19.
Oleh karenanya, ke depan, hal-hal yang menyangkut pelaksanaan Pilkada akan dikaitkan dengan penanganan pandemi corona.
“Pilkada nanti kita akan balik dari potensi penularan, semua isunya adalah mengenai Covid,” kata Tito saat menghadiri sebuah acara di Depok, Jawa Barat, dipantau melalui YouTube Kemendagri, Kamis (13/8/2020).
“Saya sudah kompak dengan KPU, debatnya pun mengenai bagimana cara gagasan dan menangani Covid,” tuturnya.
Selain tema debat, alat peraga kampanye (APK) Pilkada tahun ini juga bakal dikaitkan dengan penanganan pandemi. Jika biasanya APK berupa kaos bergambar kandidat calon, ke depan APK diharapkan bisa berupa masker atau hand sanitizer yang ditempel atribut Pilkada.
“Jadi yang makin banyak kita harapkan makin masif semua kontestan bagi hand sanitizer dikasih gambar pasangan calon, maskernya masker pasangan calon. Pilih A, pilih B nggak papa,” ujar Tito.
Menurut Tito, dalam situasi pandemi Covid-19, pertarungan antar kandidat bakal menjadi sulit. Katanya, belum tentu calon kepala daerah petahana diuntungkan. Sebab, jika tak bekerja dengan baik, dampaknya juga akan buruk ke petahana.
“Karena kalau petahana kan dia punya sumber daya dan punya kewenangan. Lajunya (Covid-19) ternyata tingkat kematian banyak, dihajar nanti pasti relawan politiknya, dihajar oleh media, dihajar oleh masyarakat,” kata Tito.
Untuk diketahui, Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020. Tahapan Pilkada lanjutan pasca penundaan telah dimulai pada 15 Juni 2020. (jirur)