Bamsoet Kritik Polri Soal Gandeng Preman Awasi Penerapan Protokol Covid-19
POLRI DISARANKAN AJAK PERAN TOKOH AGAMA
JAKARTA,PenaMerdeka – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengkritik langkah Polri melibatakan preman pasar untuk meningkatakan penerapan protokol covid-19.
Politisi Partai Golkar ini meneilai rencana Wakapolri, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono melibatkan preman pasar atau jeger mengawasi disiplin warga tidak sejalan.
Ia menyarankan agar aparat menggandeng tokoh agama, adat, hingga organisasi masyarakat ketimbang jeger.
Menurutnya, langkah ini akan lebih efektif guna mendongkrak kedisiplinan masyarakat. Pasalnya mengingat peran tokoh-tokoh tersebut dibutuhkan di kalangan masyarakat.
“Mendorong Polri sebaiknya menggandeng pimpinan PD Pasar Jaya, tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh-tokoh organisasi masyarakat untuk mengawasi serta menyosialisasikan protokol kesehatan,” kata Bamsoet dalam keterangannya.
Ia pun menyarankan Gatot mempertimbangkan dan menghitung secara cermat dampak dan ekses yang akan muncul jika preman pasar dilibatkan.
Menurutnya, Gatot juga harus mempertimbangkan dampak psikologis bagi masyarakat secara luas, khususnya pedagang di pasar. Ini karena kehadiran preman dalam beberapa kesempatan justru memunculkan keresahan serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Mendorong Polri tetap objektif dan selalu terukur dalam setiap mengambil langkah dan kebijakan untuk melayani serta mengayomi masyarakat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
Rencana Polri mengandeng preman pasar diungkap Wakapolri pada Kamis (10/9) lalu. Gatot sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan aparat bakal melibatkan preman pasar atau jeger untuk mengawasi disiplin warga dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker.
Jenderal polisi bintang tiga ini mengatakan pelibatan preman pasar untuk menggiatkan pencegahan munculnya klaster pasar di tengah pandemi virus corona.
“Di situ kan ada jeger-jegernya di pasar, kita jadikan penegak disiplin, tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis,” kata Gatot di Polda Metro Jaya. (jirur)