KABUPATEN BOGOR,PenaMerdeka – Bupati Bogor, Ade Yasin mengakui peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif baru covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat akibat penerapan protokol kesehatan sudah mulai kendur.
Menurut Ade Yasin yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu, efektivitas Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bergantung pada pola hidup dan kesadaran masyarakatnya.
“Mungkin sekarang masyarakat sudah mulai jenuh dengan situasi seperti ini dan akhirnya mulai tidak disiplin,” kata Ade Yasin dalam keterangan persnya seusai rapat evaluasi hampir setahun penanganan Covid-19 sekretariat Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor.
Bahkan, saat ini kata Ade penggunaan masker sudah mulai banyak yang menolak. Itu terlihat di perkampungan tentang penggunaan masker sudah mulai diabaikan.
“Ini menjadi tantangan dan tugas dari Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan dan desa dibantu oleh RT dan RW,” lanjut Ade Yasin.
Terkait kebijakan untuk melakukan Lockdown atau pembatasan kegiatan masyarakat yang lebih ketat, Ade Yasin lebih menekankan kepada masyarakat untuk kembali disiplin pada Prokes.
“Untuk strategi lockdown saya kira dengan ekonomi yang sedang terpuruk seperti sekarang ini polanya harus seperti apa, kalau kita lockdown sepertinya berat,” ucapnya
Namun, menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan itu, sebetulnya kalau PPKM yang diberlakukan saat ini diterapkan secara disiplin, maka angka kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor bisa berkurang.
“Kalau disiplin, saya kira, insyaallah tidak akan seperti ini, yang makin kesini makin naik, jadi saya imbau kepada masyarakat harus disiplin protokol kesehatan untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.
Ade Yasin menyebutkan berdasarkan data laporan infeksi harian COVID-19 Kabupaten Bogor jumlah kasus positif 19 per 3 Februari 2021 bertambah 96 orang menjadi 8.149 orang.
“Rinciannya sembuh 7.391 orang, masihi sakit atau positif aktif 671 orang dan meninggal dunia 81 orang,” jelasnya. (ew)