Kota Tangerang Berlakukan Micro Lockdown Gegara Kasus Covid-19 Terus Meroket
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Pemerintah Kota Tangerang bersama TNI dan Polri memberlakukan Micro Lockdown di wilayah tersebut. Hal ini menyusul meroketnya kasus covid-19 di kota seribu industri itu dengan angka harian mencapai 81 kasus positif covid-19.
“Kita lakukan micro-micro lockdown. Nah jadi kebijakannya saya berkoordinasi dengan pak Kapolres dan Dandim kita memberlakukan mikro lockdown di kampung-kampung yang zona merah,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat ditemui, Rabu (22/6/2021).
Arief menjelaskan, pemberlakuan micro lockdown ini bertujuan agar masyarakat aman. Diluar itu, bagi masyarakat yang belum terpapar selama melaksanakan protokol kesehatan diizinkan melakukan kegiatan sosial ekonomi.
“Saya himbau, masyarakat yang masih beraktivitas seiring dengan peningkatan kasus covid-19 di Kota Tangerang untuk semakin meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan,” katanya.
“Kalau tidak perlu jangan beraktivitas diluar rumah dahulu. Kalau pun terpaksa pakai masker, jaga jarak hindari kerumunan dan saya berharap dukungan semua RT dan RW yang jadi satgas tetap mengkoordinir wilayahnya masing-masing,” lanjutnya.
PENINGKATAN KASUS DI KOTA TANGERANG
Arief menyebutkan, meningkatnya kasus tersebut menjadikan sebanyak 23 kelurahan dari total 104 kelurahan di Kota Tangerang tercatat sebagai zona merah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
“Hasilnya per tanggal 21 Juni 2021 sebanyak 23 kelurahan dari 10 kecamatan masuk zona merah. Sisanya tiga kecamatan masuk ke zona oranye penyebaran covid-19,” katanya.
Orang nomor satu di kota berjuluk seribu industri tersebut mengucapkan, kasus positif covid-19 terbanyak berada di Kecamatan Karawaci dengan jumlah 94 orang. Sedangkan Kecamatan Benda memiliki kasus positif covid-19 paling sedikit dengan 14 kasus aktif.
“Untuk total kasus positif covid-19 berjumlah sebanyak 531 kasus,” tuturnya.
TEMPAT ISOLASI PENUH
Arief menyatakan, saat ini juga Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit dan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) di Kota Tangerang sudah mencapai 91,32 persen. Pihaknya kini terus menambah tempat isolasi dengan Dinas Sosial sebanyak 35 tempat.
“Sekarang kita kejar ada penambahan 60 tempat tidur untuk rumah isolasi yang ada di puskesmas,” ucap politisi Demokrat ini.
GEDUNG SEKOLAH DIPAKAI JADI TEMPAT ISOLASI
Arief mengutarakan, Pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan kasus covid-19 memakai beberapa gedung sekolah untuk dijadikan tempat isolasi. Seperti di SMPN 30, Kelurahaan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda dan SMPN 27, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk.
“Mengingat kondisi rumah sakit dan RIT sudah semakin penuh. Jadi setelah selesai dipakai sebagai RIT akan disterilisasi kembali baik dengan disinfektan maupun sinar UV, agar aman jika nantinya dipakai sebagai gedung sekolah lagi,” ungkapnya.
“Sekarang kita kejar ada penambahan 60 tempat tidur untuk rumah isolasi yang ada di puskesmas dan di SMPN 30, Jurumudi ditambah jadi 150. Kita juga menyiapkan SMPN 27 yang ada di priuk itu akan nambah (tempat tidur) 150,” lanjutnya.
Arief menambahkan, dengan bertambah dan fasilitas yang sudah disiapkan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah penanganan covid-19 di Kota Tangerang. (hisyam)