Bukan Dugaan Limbah Saja! ini Pengakuan Mengejutkan Warga Soal Dampak PT Mayora

KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Kabar terbaru soal bau limbah industri yang diduga berasal dari PT Mayora Indah Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dibeberkan warga sekitar pabrik.

Disebutkan Ilham (27), Warga Desa Sumurbandung, Kecamatan Jayanti yang lokasi kediamannya berada dekat dengan perusahaan industri makanan itu, selain persoalan aliran limbah di sungai dan sekarang menjadi sorotan media, dirasakan sejak lama ada bau gosong tak sedap yang juga diduga bersumber dari PT Mayora.

“Kalau awalnya bau di sekitar warga justru enak dihirup. Sebab aroma produksi makanan yang tercium saat itu sih enak ya mas. Tapi lama kelamaan berbeda, jadi gak enak dan gak nyaman,” kata Ilham ditemui penamerdeka.com, Jumat (21/10/2021) petang.

Menurutnya, meski waktu jamnya tak menentu namun bau yang dirasakan warga hampir tercium setiap hari.

“Tak tentu waktunya mas, hanya saja setiap hari kita dapat imbasnya,” tukas Ilham.

KESEMPATAN WARGA MENJADI KARYAWAN MINIM

Dia menambahkan, selain persoalan bau masalah penyerapan tenaga kerja bagi warga setempat dinilai masih minim.

Ilham mengatakan, saat ini lebih banyak masyarakat pendatang ketimbang warga asli yang bekerja. Hal ini diakuinya sudah menimbulkan kecemburuan dan sudah berlangsung lama.

Maka itu Dirinya berharap supaya aparat desa dan kecamatan setempat serta dinas terkait harus peka terhadap jumlah penerimaan karyawan yang porsinya dianggap belum seimbang.

“Persoalan ini harus jadi pertimbangan perusahaan dan aparat pemerintahan. Karena adanya perusahaan harus berdampak ekonomi juga. Harus menikmati,” kata Ilham.

DISEBUT WARGA AIR SUNGAI KERUH SAAT MALAM

Sementara di tempat berbeda, menurut Fatoni warga Kampung Kunir, RT 16, RW 05, Kecamatan Jayanti, aliran air yang disinyalir hasil limbah produksi PT Mayora sempat terlihat keruh dan berbusa.

Diakuinya, kondisi air yang mengalir pasca datangnya tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tangerang melakukan inspeksi sekarang ini jika siang hari terlihat normal seperti sediakala.

img 20211024 wa0024
Suasa PT Mayora, Indah Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. (dok/PenaMerdeka.com)

“Pas siang hari sudah tidak (keruh hitam berbusa,red). Ya pokoknya pas dari dinas lingkungan hidup sudah mensurvei seminggu belakangan ini sudah normal. Kayak gitu, saya sih bicara apa adanya,” kata Fatoni kepada penamerdeka.com, Jumat (21/10/2021) petang.

Tetapi kata pria asli warga setempat yang menempati rumah sejak 2018 dekat sungai tersebut mengaku air keruh dan berbusa kembali terjadi saat malam saja.

“Coba datang deh mas sekitar pukul 20:00 Wib, air masih hitam keruh. Persis seperti kolam milik saya depan rumah keruh hitam,” ucapnya.

PASCA DUGAAN LIMBAH MENGALIR IKAN SAPU-SAPU TAK TERLIHAT

Dia melanjutkan, ada persoalan lain terkait dugaan air limbah yang mengalir di sungai. Saat ini, sudah tidak ditemukannya kawanan ikan sapu-sapu. Sebelumnya ikan sapu-sapu kerap ditemui berada di aliran sungai itu.

Fatoni menduga bisa jadi lantaran ada limbah air yang mengalir di sungai sehingga keberadaan ikan sapu-sapu punah tak kelihatan. Meskipun menurutnya ikan jenis itu sangat kuat kendati air sungai sudah terkontaminasi limbah rumah tangga.

“Jadi ikan itu (sapu-sapu) tidak kelihatan lagi. Malah para pencari cacing juga sudah tidak kelihatan juga karena khawatir kondisi air sungai,”ucap Fatoni menegaskan.

Kami warga merasa khawatir saja karena air ini juga mengalir ke beberapa desa lainnya.

“Saya mengharapkan tidak terjadi apa-apa yaa mas. Cuma kan belum ada kejelasan apakah air ini berdampak berbahaya atau tidak bagi warga,” pubgkasnya. (red)

Disarankan
Click To Comments