RSUD dan Dinkes Kota Tangerang Luncurkan Layanan TB-DM di HKN ke-57

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – RSUD bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang meluncurkan layanan program unggulan yaitu Tuberkulosis Diabeter Mellitus (TB-DM). Layanan yang akan dimulai secara berkelanjutan dimulai pada 12 November sampai 27 Desember 2021 sekaligus memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57.

“Dalam rangka HKN, kita (RSUD) bersama Dinkes Kota Tangerang melalui Puskesmas Neglasari telah mengirimkan pasien TB-DM hari ini ke RSUD Kota Tangerang, sampai 27 Desember 2021, semua Puskesmas di Kota Tangerang dengan jumlah 38 akan mengirimkan pasiennya,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan pada RSUD Kota Tangerang, dr Amir Ali, Jumat (12/11/2021).

Dia menjelaskan, program TB-DM ini untuk melakukan screaning awal atau pencegahan dini atas pasien DM ke aras TB paru. Pasalnya, pasien penyandang DM dapat mengarah TB paru, lantaran kondisi lingkungan sekitar ata lingkungan kerjanya.

“Banyak juga pasien DM ini mengarah ke TB paru dari kondisi lingkungan sekitar atau tempat kerjanya. Maka, semua pasien yang berstatus DM yang ada di wilayah kerja Puskesmas masing-masing, akan di screaning untuk penyakit TB. Karena di Puskesmas tidak punya rontgen thoraks, maka screaning di RSUD Kota Tangerang,” kata dr Amir.

“Alhamdulillah, hari ini ada 36 pasien dari Puskesmas Neglasari, selanjutnya pasien Puskesmas lain yang sudah dijadwalkan Dinkes Kota Tangerang. Bahkan pasien ini akan dijemput dengan mobil Jawara,” sambungnya.

Dia menegaskan, penyandang Diabetes Mellitus mempunyai risiko dua hingga tiga kali sakit TB, dibanding yang tidak mengidap DM. Selain itu, penyandang DM dapat berisiko kambuh atau kematian akibat TB. Karena itu TB harus diperiksa DM dan penyandang DM harus diperiksa TB.

“Hasil foto rotgen-nya didapati suspect ke TB paru, maka akan ditindaklanjuti bisa melalui Puskesmas atau dikonsulkan, nantinya akan dirujuk dari Puskesmas ke RSUD Kota Tangerang. Kami memfasilitasi penunjang radiologi bagi pasien TB-DM,” tutur dr Amir.

Lebih lanjut, pengobatan yang akan dilakukan pihaknya ialah Pengendalian gula darah yang baik untuk pasien DM. Hal itu sangat penting bagi keberhasil pengobatan TB. Dengan adanya interaksi antara obat anti TB dan obat Diabetes Oral, maka dapat dipilih dengan insulin untuk pengendalian gula darah.

“Respon pengobatan perlu dipantau dokter spesialis TB-DM. Karenanya, pengendalian gula darah menjadi kunci keberhasilan dalam pengobatan TB,” tutupnya.

Sementara, Koordinator Radiologi, Asmo Wahyu Waskito menambahkan, bahwa pasien penyandang TB-DM ini berusia diatas 40 tahun. Namun untuk dibawah 40 tahun, dapat melakukan medical check up apabila ingin mengetahui kondisi dirinya sendiri dalam mengidap penyakit DM.

“Estimasi pasien yakni 500 orang pengidap TB-DM. Perhari akan dilakukan sebanyak 40 pasien guna memeriksa TB melalui rontgen thoraks. hasilnya sekitar 1×24 jam, dan hasil ini akan diserahkan ke PIC Puskesmas setempat dalam menindaklanjuti-nya,” jelasnya. (hisyam)

Disarankan
Click To Comments