Airlangga: Laju Penularan Covid-19 di Luar Jawa-Bali Terus Menurun

SELURUH WILAYAH TERJADI TREN PENURUNAN

JAKARTA,PenaMerdeka – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebutkan, angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Covid-19 Indonesia mengalami perbaikan dan penurunan signifikan, dari 1,16 di minggu lalu, menjadi 1,09 di pekan ini. Seluruh wilayah pulau di Indonesia mengalami penurunan Rt, sehingga dalam 3–4 minggu terakhir ini terjadi tren penurunan laju penularan Covid-19. 

Tren Kasus Harian dan Kasus Aktif di Luar Jawa-Bali juga mengalami penurunan mengikuti Pulau Jawa dan Bali. Di Luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian mencapai puncaknya pada 23 Februari 2022 sebanyak 19.807 kasus, dan per 6 Maret 2022 sudah turun menjadi 8.158 kasus. Sedangkan untuk Kasus Aktif, mencapai puncaknya pada 3 Maret 2022 yang mencapai 183.482 kasus, dan per 6 Maret menjadi 171.338 kasus.

Demikian juga rata-rata mingguan 7DMA (7 Days Moving Average) Kasus Harian, dalam 2 minggu terakhir membaik dan mengalami penurunan. Untuk Kasus Aktif, puncaknya terjadi pada 24 Februari 2022 dengan 589.340 kasus, setelah itu konsisten menurun dan pada 6 Maret 2022 menjadi 475.951 kasus.

“Pemerintah terus memantau kondisi perkembangan Covid-19 di setiap Kabupaten/Kota dan Provinsi. Untuk luar Jawa-Bali sudah mulai menurun, baik kasus harian maupun kasus aktif. Namun kita tetap waspada dan terus meningkatkan upaya pengendalian, dengan terus mendorong akselerasi vaksinasi dan penerapan prokes,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas tentang Evaluasi PPKM secara virtual, kemarin.

Walaupun jumlah kasus relatif cukup tinggi untuk beberapa daerah, tapi menurut Airlangga, tingkat Perawatan di ruamh sakit masih relatif rendah. Bahkan jauh lebih rendah dibandingkan saat penanganan varian Delta tahun lalu. Saat ini masih terdapat 3 provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi di atas 15.000 tapi Rasio Keterisian Tempat Tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih terkendali. 

Ketiga Provinsi tertinggi tersebut yaitu Sumatera Utara dengan Kasus Aktif mencapai 21.338 kasus, BOR 37%, dan Konversi TT Covid 21%. Kalimantan Timur dengan Kasus Aktif 15.603 kasus, BOR 44%, dan Konversi 25%, serta Sulawesi Selatan dengan Kasus Aktif 15.131, BOR 31%, dan Konversi 18%. Walaupun relatif cukup tinggi di ketiga Provinsi tersebut, namun menurun signifikan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

“Pemerintah terus menyiagakan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di luar Jawa-Bali. Saat ini, kapasitas isoter (isolasi terpadu) disediakan sebanyak 36.470 Tempat Tidur (TT), tapi yang terisi hanya sekitar 3.841 TT (BOR = 10,53%). Adapun daerah yang saat ini keterisian isoternya cukup tinggi, yaitu Provinsi Kalimantan Timur (BOR = 49,10%) dan Kepulauan Riau (BOR = 33,75%), masih akan terus kami monitor,” kata Airlangga.

Sementara Program PEN melalui KUR dan BT-PKLWN Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2021 meningkat 42% menjadi Rp281,9 triliun, dengan total Debitur sebanyak 7,38 juta orang dan rasio kredit macet (NPL) sebesar 0,98%. Komite Pembiayaan UMKM pada 1 Maret 2022 telah memutuskan memperpanjang tambahan Subsidi Bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan, dari sebelumnya hanya sampai Juni 2022, diperpanjang menjadi sampai 31 Desember 2022. 

“Hal ini untuk mempercepat pemulihan UMKM di Indonesia. Mengenai kebutuhan anggaran untuk perpanjangan tambahan Subsidi Bunga KUR sebesar 3% selama 6 bulan (Juli sampai Desember 2022) sebesar Rp6,33 triliun, sehingga total kebutuhan anggarannya sebesar Rp11,97 triliun,” katanya.

Selanjutnya, Program Bantuan Tunai–Pedagang Kaki Lima dan Nelayan 2022 (BT-PKLWN) 2022 akan memberikan bantuan sejumlah Rp600.000 per orang untuk sekitar 2,76 juta penerima, yang terdiri dari 1 juta orang PKL dan warung, serta 1,76 juta nelayan di seluruh Indonesia. Penyaluran akan dilakukan secara tunai oleh para petugas TNI/ Polri dengan lokasi di wilayah 212 kabupaten/kota yang menjadi prioritas Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 2022. 

“BT-PKLWN sebagai bagian Program PEN (front-loading), diharapkan akan mulai disalurkan pada minggu kedua Maret 2022 ini, agar dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang menjadi prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelasnya. (jirur)

Disarankan
Click To Comments