JAKARTA,PenaMerdeka – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu menyebutkan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp70,37 triliun sampai 28 April 2022. Jumlah itu setara 15,4 persen dari total alokasi sebesar Rp455,62 triliun.
“Realisasi dari PEN sampai April sudah berjalan dengan baik,” ujarnya dalam webinar ‘Tanya BKF’, kemarin.
Febrio menyebut realisasi paling besar adalah untuk sektor perlindungan masyarakat, yakni Rp49,27 triliun atau 31,8 persen dari pagu Rp154,76 triliun.
Lebih rinci, realisasi anggaran perlindungan masyarakat tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp14,15 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kemudian, Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp5,8 triliun bagi 19,3 juta KPM.
Selanjutnya, BLT Desa Rp7,47 triliun bagi 6,13 juta keluarga, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,7 triliun dengan target 1,76 juta PKLW dan nelayan serta Kartu Prakerja Rp1,4 triliun.
Realisasi program PEN yang juga cukup maksimal adalah untuk sektor kesehatan. Hingga 28 April 2022, realisasinya sudah mencapai Rp11,87 triliun atau 9,7 persen dari pagu Rp122,54 triliun.
Adapun realisasi sektor kesehatan ditujukan untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp8,1 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp1,6 triliun, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan Rp1 triliun, serta Dana Desa bagi penanganan covid-19 Rp1,1 triliun.
Kemudian, realisasi program PEN untuk penguatan pemulihan ekonomi mencapai Rp9,22 triliun atau 5,2 persen dari pagu Rp178,32 triliun.
Realisasi penguatan pemulihan ekonomi ini terdiri atas program pariwisata Rp0,19 triliun, ICT Rp0,44 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan IJP Rp8,02 triliun serta insentif perpajakan Rp0,5 triliun. (uki)