Hadir di Ponpes Tangerang, Gus Muhaimin Cerita Perjuangan Santri Dari Zaman Penjajahan

DORONG SANTRI JADI PEMIMPIN

KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah, Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (16/10/2022). Dalam kunjungannya, Gus Muhaimin menceritakan sejarah santri dari zaman penjajahan silam.

“Saya sangat bersyukur dan bangga pelaksanaan pengukuhan ini sangat khidmat dan sungguh-sungguh. Ditengah panas matahari tetap tabah, dan menunjukan siap menghadapi tantangan dan tekanan didepan,” ucap Gus Muhaimin dalam agenda apel dan pengukuhan ribuan Laskar Santri Indonesia.

Pria yang menduduki sebagai Panglima Santri Indonesia itu menyebutkan, para santri kini semakin semangat, bahagia, dan terlihat optimis melihat masa depan tanpa melihat tantangan yang ada. Dalam Hari Santri Nasional 2022 ini, disebutnya sebagai momentum merapatkan barisan, menguatkan hati, menekuhkan tekad santri harus menaklukan dunia dan zaman.

“Selamat hari santri nasional dan oleh karena itu harus mengerti, sejarah yang mengantarkan kita hingga kini. Karena menghormatkan bangsa melalui pejuang santri beserta ulama jauh sebelum kemerdekaan dakwah pembinaan umat dan budaya dan bangsanya,” katanya.

Gus Muhaimin menceritakan, para santri dan ulama saat masa penjajahan ikut berjuang bersama hingga akhirnya memerdekakan bangsa Indonesia. Bukan hanya Bung Karno, namun ada sosok KH Hasyim Asy’ari ikut andil memerdekakan bangsa Indonesia.

“Bung Karno ketika pasukan tentara belum dimiliki tiada lain menggerakkan rakyatnya, rakyat tidak bisa bergerak kalau tidak ada keimanan dan keyakinan pada agamanya, rakyat bisa bergerak karena perintah ulama dan kiayi. Dan lahir lah resolusi jihad kepada laki akhil balik ketika bertemu penjajah radius 80 km wajib mengusir penjajah, apabila tidak maka mengingkari dan berkhianat kepada agama,” paparnya.

Dari situlah, lanjut Gus Muhaimin umat Islam Indonesia berani ‘mengangkat senjata’ walaupun dengan bambu runcing, kesaktian-kesaktian yang dimiliki dan tanpa senjata yang memadai. Berkat pertolongan Allah SWT serta jihad yang sesungguhnya para santri dan kiayi kemerdekaan itu kita raih.

“Setelah kita tahu sejarah, berarti para santri dan laskar santri harus siap mewarisi dan merupakan pemilik sah Republik Indonesia yang diwariskan oleh para kiayi dan ulama. Anda semua dan kita adalah orang-orang yang berhak menjadi pewaris negeri ini dan berhak menjadi apapun yang menunjukan kebaikan dan kemaslahatan negeri ini,” tegasnya.

Gus Muhaimin menjelaskan, wajar bila ada santri yang menjadi ketua RT, kepala desa, camat, bupati, gubernur, menteri, dan wajar ada santri menjadi Presiden RI. Oleh karena itu, di tangan para santri diminta siapkan masa depan Indonesia.

“Anda semua harus siap memasuki semua tantangan zaman, menjadi pemimpin masyarakat, umat, pemerintahan, bangsa dan menjadi profesional-profesional yang tangguh demi kemajuan bangsa Indonesia yang akan datang. Tidak ada kata lain selain meningkatkan kualitas diri kita, kompetensi, dan pengetahuan kita,” sebutnya.

Di sela-sela menceritakan sejarah dan mendorong semangat santri agar bisa menjadi pemimpin, Gus Muhaimin menanyakan siswa kelas 3 di ponpes yang dipimpin KH Rasyidi. Tak lain, dirinya bakal memberikan beasiswa kepada santri yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri bahkan hingga bayar kos-kosannya.

“Disini yang kelas 3 siapa? Kalau ada yang diterima di perguruan tinggi negeri 5 orang saya akan memberikan beasiswa sampai tuntas, tak kos-kosannya juga. Jangan khawatir, yang kelas 1 dan 2 yang betul-betul kurang mampu saya kasih hadiah 15 beasiswa penuh disini,” ucapnya sambil ditepuk tangani ribuan santri.

Gus Muhaimin menambahkan, hal tersebut sebagai pemberi semangat dan para santri harus sungguh-sungguh menyongsong masa depan yang penuh tantangan, persaingan, dan diuji oleh zaman. Kuncinya hanya satu, yakni kualitas siapa siapa yang bermutu dialah yang unggul. (hisyam)

Disarankan
Click To Comments