KPPI dan DP3AKKB Dorong Keterwakilan Perempuan Berperan Aktif Dalam Segala Bidang
GELAR PELATIHAN JURNALISTIK PEREMPUAN
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten menggelar pelatihan jurnalistik perempuan, Selasa (26/9/2023). Kegiatan ini diharapkan mendorong keterwakilan perempuan berperan aktif dalam segala bidang.
Berlangsung di Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis), Babakan, Kota Tangerang, kegiatan itu juga dihadiri juga Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Andri S Permana. Serta, para narasumber yang memiliki kompetensi dalam hal pelatihan jurnalistik tersebut.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Banten, Sri Hartati mengatakan, kegiatan ini bagaimana nanti mahasiswi ini menjadi jurnalis profesional, baik dan bertanggung jawab atas profesinya. Karena setiap perempuan mempunyai hak juga ada pada setiap bidang dan di Banten sendiri keterwakilan perempuan masih minim.
“Pastinya dengan kegiatan ini diharapkan bagaimana perempuan berada di dalam sistem kelembagaan. Tidak hanya di luar sebagai peserta,” katanya usai kegiatan.
Sri Hartati menyebutkan, hadirnya perempuan dalam profesi jurnalis juga nantinya akan beriringan dengan keterwakilan di parlemen. Sebab dari situ tentunya akan mendorong segala kebijakan pemerintah yang ramah terhadap perempuan.
“Jadi bagaimana setiap perempuan dalam semua bidang dapat merasa aman seperti kebijakan, fasilitas umum, transportasi dan lainnya yang ramah perempuan. Kalau di Banten ini Alhamdulillah kebijakan yang menyangkut perempuan sudah kearah ramah perempuan,” ucapnya.
Sementara itu, Kasie Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan pada DP3AKKB Provinsi Banten, Al Mahdi menjelaskan, kegiatan ini sekaligus menjadi jembatan mahasiswi jurusan ilmu komunikasi yang fokus ke jurnalistik agar dapat melatih membuat berita secara betul. Mulai dari sumber, keseimbangan dan lainnya agar tidak adanya hoax.
“Seperti kita ketahui banyak berita di sosial media yang mungkin tidak bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi sekarang menjelang tahun politik tentu ada saja berita hoax nah disini kita juga memberi pemahaman mengolah dan membaca berita yang tidak kearah hoax,” katanya.
Al Mahdi menambahkan, selain itu juga diharapkan kegiatan ini menjadi pemantik keterwakilan perempuan nantinya ada dalam setiap bidang, salah satunya jurnalis dan parlemen. Sebab dapat juga beriringan dengan perempuan yang ada di parlemen dalam membuat regulasi.
“Tentu jika berjalan beriringan akan terciptanya semua yang berkaitan dengan perempuan dan anak. Karena banyak persoalan sekali tentang itu, apakah regulasi yang sekarang sudah efektif atau belum atau perlunya perubahan,” tukasnya. (hisyam)