Terdampak Merger, SDN Pondok Bahar 4 Kota Tangerang Tinggal Menyisakan Kenangan
27 SEKOLAH DIMERGER DINDIK
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Meski hanya mempunyai jumlah kelas belajar aktif hanya sebanyak 3 ruang saja, bagi warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Bahar 4 banyak meninggalkan kesan mendalam.
Sejak mengantongi nama SD Negeri Karang Hantu dan saat itu masih berstatus wilayah Kabupaten Tangerang, Jawa Barat (Jabar) hingga berubah nama menjadi SDN Pondok Bahar 4 tercatat telah menelurkan berpuluh generasi dari sekolah yang berdiri persis di pinggir Jalan KH Hasyim Ashari.
Kini, SDN Pondok Bahar 4 tinggal kenangan. Statusnya telah bergabung dengan sekolah berlabel negeri milik Pemkot Tangerang lainnya.
Bukan tanpa pasal, karena telah dilakukan proses merger (tergabung) dengan SDN Pondok Bahar 5, Kampung Poncol, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang. Sekitar 200 siswa lebih dari kelas satu (1) hingga enam (6) telah direlokasi ke SDN Pondok Bahar 5.
Sejumlah staf pengajar yang berstatus honor dan PNS juga terpaksa angkat kaki bergabung dengan sekolah negeri di wilayah lain mengikuti program merger Pemkot Tangerang.
Menurut Wahyu Hidayat, Ketua RW 02 Kelurahan Pedurenan, sudah banyak warganya yang berasal dari lulusan SD berlabel negeri tersebut.
Hanya saja kata Dia, program merger yang dilaksanakan pemerintah akhirnya warga setempat tidak bisa lagi mengenyam pendidikan di SDN Pondok Bahar 4.
“Sebelum bernama SDN Pondok Bahar 4 namanya SDN Karang Hantu. Sudah lama sekali sekolah itu berdiri dan banyak generasi yang lulus SD dari sekolah ini,” ungkap RW Wahyu kepada PenaMerdeka, Selasa (26/9/2023).
Menurut Jamaluddin Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, rencana merger sekolah merupakan tindak lanjut program sejak 2021 lalu. Dan untuk tahun 2023 disebutkannya ada sebanyak 27 sekolah yang akan terdampak proyek merger.
“Tujuan dari merger ini untuk efisiensi dan efektifitas pembelajaran, karena memang masih banyak sekolah-sekolah yang rombelnya banyak tapi kelasnya hanya ada 4 kelas. Dapat lebih efektif dan efisien,” kata Jamaluddin awal September lalu.
Secara kebutuhan infrastruktur sekolah yang hanya mempunyai total 5 ruang kelas diantaranya termasuk ruang guru dan perpustakaan itu tidak mengantongi sarana penunjang memadai. Bahkan siswa kesulitan mengikuti apel upacara yang dilakukan rutin pada Senin lantaran lahan yang jauh dari kata layak.
Begitu juga ketika bakal mengikuti program kebutuhan laboratorium dan pendidikan kesehatan jasmani alias olahraga. Di SDN Pondok Bahar 4 memang tidak mempunyai ruang kelas laboratorium serta standarisasi luas lahan untuk siswanya.
Informasi yang berhasil dihimpun, siswa SDN Pondok Bahar 4 selain terdapat dari wilayah warga Pedurenan Kecamatan Karang Tengah juga tercatat yang berasal dari Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang serta Kampung Dukuh, Kecamatan Ciledug. (red)