Krisis Air Bersih di Kabupaten Tangerang Makin Meluas

BPBD OPTIMALKAN DISTRIBUSI AIR BERSIH

KABUPATEN TANGERANG,PenaMerdeka – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, mencatat masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di 12 kecamatan semakin meluas.

Tercatat dalam satu desa dari 12 kecamatan sudah mencapai 200 kepala keluarga (KK) yang mengalami krisis air bersih.

“Berdasarkan data dari 12 wilayah kecamatan yang sudah mengalami krisis air bersih, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak mencapai 2 ribu sampai 3 ribu KK,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, Rabu (4/10/2023).

“Itu terlihat dari peningkatan permintaan air bersih secara intens per harinya ke BPBD. Dalam satu hari itu kita bisa kirim 10 truk tanki air ke warga,” sambungnya.

Ujat menuturkan kekurangan air bersih tersebut seiring dengan musim kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau dan kekeringan ini akan berlangsung September hingga November 2023.

“Kami tengah mengoptimalkan pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan. Baik itu dibantu PDAM, PMI dan instansi terkait lainnya,” katanya.

Ujat menjelaskan untuk wilayah yang saat ini menjadi perhatian lebih pihaknya terkait kekurangan air bersih, yakni di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo dan Pakuhaji.

Seiring meluasnya daerah yang terdampak kekeringan tersebut, BPBD akan memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan di daerah tersebut.

“Rencananya mau perpanjang. Tapi, kami tunggu surat dari Pj Bupati Tangerang dulu, untuk bisa diperpanjang itu,” jelasnya. (hisyam)

Disarankan
Click To Comments