Festival Mookervart Tangerang Dorong Masyarakat Melek Sejarah dan Budaya
BERIKAN INFORMASI DAN EDUKASI
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Banten kembali menggelar Festival Mookervart 2023. Dalam kegiatan tersebut sebagai sarana menggaungkan sejarah, cagar budaya, dan kebudayaan di kota berjuluk Akhlakul Karimah.
Kegiatan itu berlokasi di Taman Hutan Kota, Jalan Raya Daan Mogot, Sukasari. Pelaksanaannya sendiri berlangsung dari Sabtu hingga Minggu (14-15 Oktober 2023) besok.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, Kota Tangerang telah menjadi tempat peradaban serta rumah bagi semua etnis. Hal tersebut sudah tercatat sejak ratusan tahun silam hingga saat ini.
“Ini buktinya pintu air ini udah ada dari tahun 1857, lebih tua lagi itu ada Masjid Jami Kali Pasir, Wihara Boen Tek Bio sudah ada dari tahun 1500-an. Jadi di Kota Tangerang ini banyak sekali yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya usai membuka Festival Mookervart 2023 pagi.
Arief menyebutkan, berbagai wilayah, cagar budaya, dan berbagai peninggalan sejarah yang ada ini menjadi media untuk semua pihak belajar. Serta terus mempertahankan nilai budaya yang lahir dari Kota Tangerang.
“Ini mookevart atau jalur sungai air ini jadi jalur perdagangan hingga jalur transportasi zaman dulu. Makanya kita ingin semua bisa tau bagaimana sejarah tempat ini berasal, bahkan kalo bisa sejarah wilayah tempat tinggal kita masing-masing,” katanya.
Arief pun mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang dapat mampu membentengi nilai-nilai budaya lokal dengan terus merawat dan menjaga bersama, baik itu cagar budaya, serta sejarah lainnya yang ada di wilayah itu.
“Kepada masyarakat Kota Tangerang mari kita lestarikan nilai-nilai sejarah Kota Tangerang seni dan budaya supaya kita tetap bangga menjadi bagian dari Indonesia,” katanya.
Sementara itu Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Rizal Ridolloh menyatakan, Festival Mookervart merupakan cara dalam menggaungkan nilai sejarah. Yakni, Kali Mookervart dan Pintu Airnya tersebut.
“Sebab di tempat ini dahulu sebagai terminal atau jalur untuk membawa pasokan rempah atau penumpang dari Tangerang ke Batavia pada zamannya. Jadi sebagai jalur utama atau lalu lintas pada zaman dahulu dan startnya dari sini,” katanya.
Rizal mengatakan, dengan kegiatan tersebut menjadi penting lantaran dapat memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang nilai sejarah. Pihaknya juga tengah mendorong agar cagar budaya itu dapat dilakukan pemeliharaan.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Tangerang, Sumangku Getar menambahkan, dalam Festival Mookervart menyajikan berbagai kegiatan. Seperti pameran batik, pameran lukisan, diskusi budaya, kemah budaya, lomba melukis, papadangan bareng, penampilan seni budaya, dan aksi sosial bersih-bersih sungai.
“Pada kesempatan ini juga akan kami manfaatkan untuk mengenalkan kekayaan budaya yang jarang dikenal oleh publik, yakni batik khas Kota Tangerang,” tambahnya. (hisyam)