JAKARTA,PenaMerdeka – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta segera kembali normal pada akhir Oktober mendatang.
Sebab, disebutkan Kapal kargo pengangkut pasokan BBM tengah bergerak menuju Indonesia untuk memenuhi kebutuhan distribusi di berbagai wilayah.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebut proses pengisian BBM ke SPBU swasta ditargetkan rampung akhir Oktober 2025.
“Masih (target terisi akhir Oktober 2025), karena ada kapal yang bergerak, nah ini nanti ya,” kata Laode di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Namun demikian Laode menjelaskan, ESDM sudah menerima laporan dari PT Pertamina (Persero) mengenai perkembangan negosiasi antara badan usaha pemilik SPBU swasta. Perundingan terkini sudah memasuki tahap ketiga.
“Saya kemarin sudah bicara dengan pimpinan Pertamina, kita tunggu aja sebentar lagi. Jadi, kan sudah 1, 2, 3 (perundingan). Nah yang ketiga ini, saya sepakat nanti kalau sudah datang kapal, ini baru kita announce,” ujar Laode.
Namun, ia belum bersedia menyebut nama operator SPBU swasta yang akan membeli BBM Pertamina. “Karena kita enggak mau announce dulu kalau kayak kemarin kan sudah diomongin, nggak taunya ada kendala lagi. Jadi ini biar jalan dulu, nanti begitu kita sampaikan,” katanya.
SPBU SWASTA TETAP DAPAT JATAH 110 PERSEN
Sementara itu Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyebutkan, SPBU swasta dijamin tetap memiliki kuota impor BBM tahun depan. Menurutnya, pemerintah tak akan dzalim kepada para pengusaha dengan menghapus kuota impor BBM dari SPBU swasta.
Baginya, untuk perusahaan-perusahaan yang mau menaati aturan, kuota impornya tidak akan dipotong tahun depan. Bahkan bisa jadi ditambah 10% seperti tahun ini.
“Nah terkait dengan tahun 2026 kita akan memberikan kuota juga, akan kita akan berlakukan sama bagi perusahaan-perusahaan yang mau taat aturan,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
“Saya katakan bahwa pemerintah tidak boleh dzalim pada pengusaha, tapi pengusaha juga jangan mengatur- ngatur pemerintah,” sambungnya.
Politisi pimpinan Partai Golkar tersebut menyakinkan, nantinya semua SPBU swasta akan mendapatkan kuota impor BBM lebih besar, sama seperti yang dilakukan tahun ini.
“Sampai saat ini pikiran saya masih begitu ya, kalau kalau ada yang agak sedikit bagaimana-gimana kita berpikir lah ya,” ujar Bahlil ketika ditanya apakah kuota impor BBM akan tetap menumpuk 10% tahun depan.
Seperti diketahui, tahun ini kuota impor BBM di SPBU swasta ditambah 10%. Hanya saja, di pertengahan tahun karena bertambahnya pembelian BBM di SPBU swasta maka kuota impor untuk stok BBM swasta menjadi habis lebih cepat.
“Kita pemerintah ini berbicara tentang regulasi. Waktu itu sudah memutuskan bahwa kuota impor sudah diberikan kepada semua badan usaha baik pemerintah maupun swasta. Swasta tahun ini kita berikan 110% dibandingkan dengan tahun 2024,” pungkasnya. (Gie)






