Purwakarta, PenaMerdeka.com – Pegawai Negeri Sipil (PNS) muslim di Pemkab Purwakarta setiap hari jumat kini harus menggunakan sarung dan kopiah. Bukan tanpa pasal akan tetapi karena instruksi dari Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta.
Saat berbicara pada Apel Hari Santri Nasional di Taman Pasanggrahan Padjajaran pekan lalu Dedi Mulyadi mencetuskan agar laki-laki muslim mengenakan sarung setiap hari Jumat. Ia mengatakan kewajiban memakai sarung ini tidak hanya untuk pegawai akan tetapi berlaku untuk para pelajar muslim di Purwakarta.
Sarung adalah identitas keislaman nusantara, dengan mengenakan sarung, diharapkan dapat membangkitkan suasana keislaman. “kita ingin mengadopsi pendidikan pesantren, termasuk kebiasaan menggunakan sarung,” kata Dedi.
Suasana sarungan ini terjadi pada hari Jumat (28/10/2016) pagi di lingkungan kantor Bupati Purwakarta. Kini pegawai laki-laki muslim berpenampilan layaknya santri.
Diawali dengan upacara peringatan hari sumpah pemuda yang berlangsung di pendopo kabupaten yang di ikuti oleh pegawai serta para siswa dari berbagai sekolah, upacara yang diadakan secara sederhana terlihat berbeda dari biasanya.
Peserta upacara laki-laki umumnya terlihat mengenakan sarung sebagai bawahan sedangkan baju yang dikenakan beragam mulai dari baju kokoh hingga baju pangsi. Kopiah sebagai padanan pakaian pengganti iket penutup bagian kepala.
Sedangkan pegawai perempuan tetap mengenakan pakaian bebas seperti biasanya. Pegawai wanita yang mengenakan jilbab umumnya memadukannya dengan kebaya berlengan panjang sedangkan yang tidak berjilbab menyesuaikan dengan kebaya agar tetap rapi.
Dedi juga menambahkan bagi pegawai non muslim dipersilahkan menyesuaikan dengan pakaian keagamaan masing-masing namun tetap bernuansa nusantara, imbuhnya.
Kebijakan dalam menggunakan pakaian sarung setiap hari Jumat juga berbarengan dengan diberlakukannya kebijakan belajar baca tulis AlQuran, kitab kuning dan kitab lain menyesuaikan dengan ajaran agama masing-masing. (agus/dbs)