PenaMerdeka – Kopi Liberika dari pesisir kepulauan Maranti sekitar 500 kilometer dari Tanjung Jabung Barat, Jambi, mulai naik daun. Setelah Juli 2016 lalu, Dirjen Kekayaan Intelektual Nasional memberikan penghargaan sebagai hasil pertanian terbaik.
Tanaman pertanian ini diberi nama khusus yakni ‘Kopi Libtukom’ yang di singkat dari kata Liberika Tungkal Komposit dan menjadi varietas turunan Coffea liberica.
Menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia sejak dahulu lantaran keadaan bumi nusantara yang subur menjadikan banyak varietas kopi tumbuh merata sepanjang daerah khatulistiwa ini.
Penyebutannya berbeda-beda, biasanya menyesuaikan daerah masing-masing dengan ciri khasnya. Akan tetapi, ada dua varietas kopi yang dikenal di Indonesia yakni Robusta dan Arabika. Sedangkan jenis kopi liberika merupakan satu jenis kopi berbeda yang kini mulai populer dan didaerah Jambi banyak dibanyak dibudidayakan.
Disebut-sebut berasal dari tanaman kopi liar di Liberia, konon ceritanya dibawa oleh Belanda ke Indonesia sekitar abad 19, seperti kutipan dari catatan Jurnal Bumi. Kemudian dikembangkan untuk menggantikan tanaman arabika yang terserang wabah penyakit karat daun.
Berlainan dengan arabika dan robusta, tanaman ini berukuran lebih besar, dan tingginya bisa mencapai 9 meter lebih. Demikian juga dengan bijinya terkadang bisa mencapai dua kali lipat ukuran biji kopi arabika. Satu hal unik, dibandingkan dengan bijinya kandungan kafein pada daun kopi Libtukom lebih banyak.
Tidak hanya itu, tanaman kopi yang biasanya tumbuh di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Namun untuk lahan gambut justru menjadi tempat yang subur untuk jenis tanaman kopi liberika ini.(deden)