photo: Illustrasi
Banyak beredar dipasaran beras yang mengandung zat berbahaya, parahnya sulit dideteksi. Jika dikomsumsi tentunya bakal berbahaya. Karenanya Sub Divisi Regional (sub Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Tangerang, menyatakan supaya masyarakat harus teliti sebelum mengkomsumsi dan jeli mancari perbedaan beras oplosan dan bukan.
Setelah ditelusuri ternyata beras oplosan yang menggunakan bahan kimia berbahaya, seperti Sulfur (obat pemutih beras), Soda Api, Sodium dan Hiprok tersebut, merupakan kasus baru di tanah air. Menurut Kepala Sub Divre Bulog Tangerang, Rusli kepada wartawan bahkan mengaku sulit mengetahui secara detail beras oplosan.
Sebelumnya pada Selasa (26/4/2016) lalu di petugas Polda Metro Jaya menggerebek gudang penyimpanan beras oplosan di kawasan Pergudangan Pantai Indah Dadap, Blok BM No. 20, Jalan Raya Dadap Perancis, Kosambi Timur, Kabupaten Tangerang.
Dalam penggerebekan itu, petugas mengamankan pemilik gudang dan tiga orang pegawainya, serta aneka jenis beras merk berkualitas dan 900 karung beras merek Bulog.
Namun demikian, beras oplosan berwarna putih bersih dari beras biasa ini, secara kesehatan sangat berbahaya jika dikomsumsi terus menerus. “Kalau memang ada penggilingan beras, mendingan beli langsung kesitu saja lebih aman,” ujarnya.
Maka dari itu ia sangat mengapresiasi kinerja polisi yang berhasil mengungkap aksi kejahatan yang merugikan masyarakat tersebut. Pihaknya sampai sejauh ini sedang berkoordinasi dengan kepolisian lantaran dalam penggerebekan itu ditemukan ada 900 karung berlabel Bulog. (redaksi)