Musim Banjir, Warga Minta Jembatan Parung Serab Ditinggikan Pemrov Banten
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Musim penghujan berbuntut banjir belakangan ini masih dikhawatirkan masyarakat tak terkecuali pengguna jalan. Contoh, Jembatan di Jalan Raden Fatah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, kalau datang banjir, air dari Kali meluber melewati jembatan Parung Serab hingga ke jalan.
“Kalau sekarang sih tidak kena banjir karena bisa jadi sudah ada upaya normalisasi sungai dan debit tidak naik lantaran curah hujan belum tinggi,” kata Sadelih (40) sopir angkot trayek Ciledug-Pondok Kacang (Tangsel) ditemui penamerdeka.com, Kamis (15/2/2018).
Tetapi kami berharap supaya pemerintah bisa menanggulangi persoalan meluapnya kali hingga melewati jembatan Parung Serab dan Jalan Raden Fatah ini.
“Gak bisa jalan mas, kalau datang banjir. Anak sekolah kadang terpaksa harus meliburkan diri dan lalulang orang yang mau kerja serta distribusi pengiriman barang bisa tersendat. Pengaruhnya luar biasa mas,” kata Sadelih yang mengaku berprofesi supir angkot sudah sebelas tahun.
Sementara itu, A. Budi Wahyudi, Camat Ciledug ketika dikonfirmasi mengakui kalau akses Jalan Raden Saleh terutama yang melintas jembatan tersebut menjadi sangat terganggu ketika sedang mengalami banjir.
Pasalnya banjir bisa setinggi betis hingga pinggang orang dewasa, otomatis mengganggu pengguna jalan.
“Sejak tahun 2014 kami sudah mengusulkan supaya jembatan Parung Serab bisa ditinggikan. Yaa terserah sih ditinngikan atau dibentuk seperti model apa, sebab nanti dinas terkait yang akan membangunnya,” kata Camat Budi ditemui di kantornya.
Jembatan di akses jalan itu banyak dilewati masyarakat yang hendak ke Tangsel, Kota Tangerang, Jakarta. Begitu juga sebaliknya, jadi kata Camat, sangat vital sekali kebutuhannya.
Akses ini merupakan Jalan milik Provinsi Banten, dan tidak jauh dari lokasi jembatan berbatasan langsung dengan Kota Tangsel.
Kalau dilihat kebutuhan warga Banten banyak yang melintasi jalan ini untuk bekerja atau kebutuhan lainnya.
“Saya berharap supaya dinas terkait Kota Tangerang dan Pemprov Banten bisa koordinasi menangani jembatan Parung Serab. Kami di wilayah (camat,red) tidak bisa berbicara teknis hanya mendengar aspirasi warga, kan kewenangan teknis ada di dinas terkait,” pungkas Budi. (aputra)