Menjadikan guru yang kompeten, perlu pemetaan kebutuhan, sehingga nanti akan tepat sasaran. “Sekali lagi saya tegaskan data harus valid agar bisa memastikan sejauhmana guru perlu mendapatkan program pengembangan keprofesian berkelanjutan,” kata A. Zaki Iskandar, Bupati Tangerang, Rabu (4/5).
Hal ini disampaikan Bupati dalam acara konsultasi publik perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru tingkat Kabupaten Tangerang.
Ia menyatakan data yang sesuai akan membantu mengelola kebutuhan guru agar tepat sasaran dan berkesinambungan, misalnya kebutuhan akan pelatihan.
Makanya kata Bupati berharap, agar para guru yang sudah dilatih (trainer) dapat membantu menyebarluaskan hasil pelatihan kepada guru/tenaga kependidikan yang lain.
Pada kesempatan itu, Bupati Tangerang menerima secara simbolis penyerahan buku bacaan berjenjang dari Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS, Rifki Rosyad. Program buku bacaan berjenjang adalah salah satu program yang bertujuan untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan minat siswa membaca, khususnya siswa kelas awal. Buku ini kata Bupatoli mengklaim merupakan solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Kita perlu budayakan membaca untuk pendidikan berkualitas. Di Kabupaten Tangerang hibah buku akan diberikan kepada 200 sekolah dengan total jumlah 122.400 paket buku tersebut. Penggunaan buku bacaan berjenjang akan dilatihkan oleh 12 fasilitator program buku bacaan yang terlatih.
Hadir dalam konsultasi publik Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara beserta jajarannya dan sejumlah pelaku pendidikan seperti penguru MKKG, KKG, MKKS dan pengawas sekolah.
Rifki berpendapat PKB menjamin setiap guru memiliki penguasaan kompetensi yang sesuai dengan jenjang profesionalnya. Dia pun mendorong agar diseminasi modul pelatihan dapat dilakukan kepada sekolah non mitra.
“Dalam pelatihan diseminasi kami akan memfasilitasi para fasilitator dan materinya, silahkan bapak-ibu mengupayakan rencana ini demi meningkatkan kompetensi guru,” kata Rifki sekali lagi. Per April 2016 diseminasi modul pelatihan telah menjangkau 54 sekolah, 523 guru/tenaga kependidikan dan 10.400 siswa. (sarinan/aceng)