Resmi Dikontrak Lechia Gdansk, Bisa Eksiskah Egy Merumput di Benua Biru?
JAKARTA,PenaMerdeka – Pesepakbola muda berbakat Indonesia yakni Egy Maulana Vikry akhirnya resmi bergabung bersama klub Divisi Utama Liga Polandia, Lechia Gdansk. Banyak pecinta sepak bola tanah air mengharapkan Egy sukses melakoni karirnya di Benua Biru.
Pemain berusia 17 tahun itu diketahui sudah bertolak ke Polandia pada Jumat 9 Maret 2018 lalu. Pemain muda berbakat ini sebelumnya memang sempat disejajarkan dengan Zinedine Zidane, Cristiano Ronaldo di Turnamen Toulon, Prancis, pada 2017 lalu lantaran Egy juga sama pernah menyabet sebagai pemain berbakat dalam turnamen tahunan tersebut.
Karuan saja ketika mendengar kabar Egy sudah dikontrak klub peserta Liga Utama Polandia banyak masyarakat di Indonesia dia dapat meraih kesuksesan. Sejarah pernah mencatat bahwa ada sejumlah nama pemain Indonesia yang pernah merumput di Liga Benua Biru.
Sebut saja dari jebolan Primavera ada Kurniawan Julianto yang menimba karir di Sampdoria, Italia.
Dari Sampdoria, pemain berjuluk ‘Kurus’ itu dipinjamkan ke salah satu klub kasta tertinggi Swiss, FC Luzern. Bersama Luzern Kurniawan mencatatkan sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi level tertinggi Eropa kendati tidak diperpanjang hanya bermain satu musim saja.
Rekan satu tim Kurniawan saat di Primavera, Kurnia Sandy yang berposisi kiper bahkan mendapat kontrak resmi untuk memperkuat II Samp pada musim 1996/97 di bawah asuhan Sven-Goran Eriksson.
Sayang kala itu mantan kiper timnas Indonesia ini hanya menjadi penjaga gawang keempat dan tak pernah menjajal kerasnya persaingan bagi klub di kompetisi Benua Biru untuk Sampdoria.
Sementara Stefano Lilipaly pemain naturalisasi saat ini menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang pernah konsisten bermain kompetitif di kompetisi domestik Eropa.
Lilipaly yang kini bermain di Bali United sempat juga bermain untuk klub divisi 2 Belanda atau Eerste Divisie, yakni SC Telstar.
Sama seperti Irfan Bachdim, Stefano juga merupakan pemain yang memulai karier sepak bola di tanah kelahirannya, Belanda. Lilipaly merupakan produk tim junior AZ Alkmaar dan FC Utrecht.
Dan bersama Utrech lah Stefano berhasil mencatatkan debut di kasta tertinggi sepakbola Belanda atau Eredivisie pada musim 2011/12 lalu.
Lantas bagaimana peluang Egy Maulana Vikry? Ia memang mempunyai bakat besar. Tetapi dari pengalaman sebelumnya banyak juga pemain Indonesia yang balik kandang ke Liga domestik lokal. Mereka tidak bertahan lama dikerasnya perhelatan liga Benua Biru, sebab lantaran persoalan mental disebutkan mejadi salah satu kendala mereka kalah bersaing.
“Egy Maulana Vikri adalah contoh hasil didikan Sekolah Khusus Olahraga Ragunan yang menjadi bukti keberhasilan kombinasi pendidikan dan olahraga. Pemerintah akan terus mendukung semua bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia. Selamat ya Egy Maulana Vikri, Sukses terus di Polandia bersama klub Lechia Gdansk,” ungkap Imam Nahrowi, Menpora RI dalam unggahannya di Instagram, Jumat (9/3/2018).
Setelah menandatangani kontrak di klub yang berada di liga Utama Polandia Egy juga dikabarkan bukan hanya bermain untuk melakukan trial di Lechia Gdansk. Tetapi dipastikan akan menjadi pemain utama.
Sempat beredar kabar ada beberapa klub eropa yang naksir dengan penampilan apik Egy. Salah satunya adalah klub asal Prancis yakni AS Saint Etienne.
Sejauh ini prestasi Egy di dunia sepakbola Indonesia memang terlihat mentereng. Bahkan ia kini sudah dilirik Luis Milla yang merupakan pelatih dari Timnas U-23 dan senior.
Sebagai calon pemain utama dan resmi merumput di Liga Benua Biru pada Juli 2018 karena persoalan usia kedatangan Egy memang harus melewati tangtangan berat.
Sebab Gdansk kini tengah berjuang untuk bisa terhindar dari zona degradasi Divisi Utama Liga Polandia musim 2017-2018. (deden/dbs)