Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, kekerasan seksual yang kerap menimpa anak-anak terjadi karena orang dewasa seringkali mengabaikan potensi masalah yang mungkin terjadi.
Padahal, seharusnya orang dewasa menjaga dan melindungi mereka semua, bahkan untuk menghindari hadirnya potensi masalah.
“Bila orangtua, guru, melihat ada potensi masalah, segera diantisipasi. (Tetapi) yang sering terjadi, kita sering membiarkan hingga itu menjadi masalah yang besar,” ujar Anies dalam talkshow aksi solidaritas “Malam 1.000 Lilin: Solidaritas untuk Korban Kekerasan Seksual” di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016) malam.
Anies juga menyebut orangtua dan para pendidik kurang memberi perhatian pada anak-anak. Oleh karena itu, dia menyebut bahwa semua pihak harus memperbaiki kondisi tersebut.
“Secara umum kita sebagai orangtua, pendidik, sering sekali tidak cukup memberi perhatian terhadap potensi masalah yang memunculkan kekerasan,” ujar Anies Baswdan.
“Kita penting sekali mengembalikan hubungan antara orangtua di rumah, guru di sekolah, dengan anak,” kata dia.
Anies juga menyebut semua pihak harus menumbuhkan karakter menghormati orang lain dan hak-hak mereka serta menjadikannya sebagai kebiasaan.
“Yang harus kita tumbuhkan adalah karakter. Karakter itu kan pembiasaan menghormati orang lain. Yang harus ditumbuhkan adalah proses pembiasaan,” tutur Anies. (herman)