Buntut Kegagalan Ceramah, Ustad Solmed Bakal Dilaporkan ke Polisi

Banten – Soleh Mahmoed Nasution alias Ustadz Solmed teracam dilaporkan ke Polisi buntut akibat kegagalannya memberikan ceramah saat acara Isro Mi’raj di Desa Pasuruan, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Banten pada Jumat (29/4/2016) lalu.

Diberitakan sebelumnya, panitia Masjid Al Munaworoh, Desa Pasuruan dalam acara itu mempercayakan ustad kondang tersebut sebagai penceramah. Namun sampai waktu yang telah disepakati, Ustad Solmed tidak kunjung datang hingga akhirnya sebagian besar jamaah bubar.

Ustad yang kerap tampil di media tersebut dikabarkan datang pada pukul 24:00 WIB bukan pada pukul 20:00 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, Ustadz Solmed telah terjadwalkan terikat kontrak dengan panitia, bahkan ia sudah diberikan uang tanda jadi separuh dari nilai kesepakatan harga.

Ismail Fahmi kuasa hukum panitia penyelenggara mengatakan kepada Pena Merdeka akan melakukan somasi kepada Ustad Solmed. Jika dalam waktu yang ditentukan somasi itu tidak di indahkan maka kami akan melaporkan Ustad Solmed ke pihak yang berwajib, Sabtu (14/5).

“Pasalnya akibat yang dilakukan Solmed ada indikasi perbuatan melawan hukum. Saya sebagai perwakilan masyarakat berhak membela mereka, bagaimana kecewanya masyarakat ingin mendengarkan pencerahan dari ceramah Solmed, tetapi dia mengingkarinya,” tegas Ismail.

“Disitu (perjanjian, red) Ustad Solmed harus datang jam 20:00 WIB tetapi ia datang pukul 24:00 WIB dengan berbagai alasan tidak masuk akal. Ada indikasi pelanggaran kesepakatan atau wanprestasi,” kata Ismail kembali menjelaskan.

Selain itu dikatakan Ismail Fahmi, dalam pembicaraan di sejumlah media Ustad Solmed mengklaim bahwa panitia tidak menunjukan alamat yang tepat. “Ini tidak benar, terlalu mengada ada, malah ia meminta tambahan biaya, padahal ceramahnya saja belum tapi sudah minta anggaran lagi,” katanya.

Salahseorang staf Solmed yang ditunjuk ke lokasi tempat acara Isro Miroj menyebut bahwa Solmed sedang berada lokasi syuting. Jadi menurutnya dari keterangan mereka saja tidak bisa dipertanggung jawabkan karena berbeda pernyataan, memang hampir bisa dipastikan ada dugaan pelanggaran kesepakatan.

Lebih jauh kata Ismail, Ustad Solmed mengaku diancam akan dibunuh oleh jamaah yang merasa kecewa. Padahal menurut Ismail hal itu tidak pernah pernah dilakukan oleh para Jamaah.

“Apalagi sampai mengacungkan golok. Malahan komentar dari masyarakat sana (jamaah Masjid) ada yang bilang, ngapain pake golok, pake tangan kosong saja kita bisa melukai orang. Jadi sekali lagi dia terlalu mengada ada,” jelasnya.

Ismail menyarankan kalau memang ada ancaman pembunuhan kepada Ustad Solmed lapor saja ke pihak berwajib. “Nanti kan bisa dibuktikan benar tidaknya ancamam dari warga yang kecewa karena keterlambatan dari dia sendiri.”

Disarankan
Click To Comments