JAKARTA,PenaMerdeka – Tercatat sebanyak 129 kelurahan di Jakarta berpotensi terendam banjir pada musim hujan tahun 2018-2019 ini. Salah satu penyebabnya adalah berhentinya normalisasi pada tahun ini.
Bambang Hidayah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC) mengatakan, data itu berdasarkan evaluasi kajian terakhir pada Februari lalu.
“129 kelurahan berpotensi terendam banjir itu terdapat disekitar kali-kali Ciliwung. Hal tersebut dikarenakan normalisasi terhenti sejak Februari 2018,” terang Bambang.
Ia menjelaskan, program normalisasi sepanjang 33 kilometer dimulai sejak 2013 lalu baru berjalan 48% atau sekitar 16 kilometer. Normalisasi itu terhenti sejak Februari 2018 karena Pemprov DKI belum melakukan pembebasan lahan.
Padahal, salah satu upaya untuk mengatasi bencana itu adalah normalisasi kali. Kata Bambang, normalisasi kali bisa membuat kapasitas kali atau sungai menjadi lebih banyak menampung debit.
Sementara itu, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta menambahkan, untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi datang pada bulan November, pihaknya sudah mengantisipasi dengan pengerukan dan perbaikan sarana.
“Kalau yang dicari betonisasi, tidak (akan) ketemu. Kalau yang dicek adalah pengerukan, kemudian perbaikan-perbaikan sarana, itu pasti dikerjakan terus. Jadi jangan diartikan kalau tidak betonisasi, tak ada antisipasi untuk terendam banjir. Bukan! Betonisasi itu lain,” tambah Anies. (deden/uki)