KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengajak masyarakat untuk berpolitik santun dan beradab.
Karena menurut Sekretaris MUI Kota Tangsel Abdul Rojak, ditahun politik seperti saat ini, agama seringkali dijadikan alat untuk konsumsi, legitimasi, dan kampanye politik.
“Jadi kita ingin agama ini tidak terdegradasi, tereduksi gara-gara masalah politik, karena agama itu lebih tinggi dari politik, politik itu bagian dari agama,” terang Rojak pada Forum Group Discussion (FGD) tentang Peran Agama Dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan Menjelang Pemilu 2019 di Rumah Makan Telaga Seafood, Serpong, Selasa (22/1/2019).
Rojak menuturkan, sebagai pedoman dasar hidup, agama membuat hidup manusia menjadi lebih baik. Ia menjelaskan, di dalam agama Islam juga diajarkan berpolitik (Assiyassah). Namun, politik dalam agama Islam tidak merujuk kepada satu kelompok tertentu.
“Di dalam agama banyak terkandung nilai moral etika, syariat dan lain sebagainya. Dan di dalam agama itu juga memuat tentang politik. Di Islam kan ada siyassah, cuma memang politik keagaman itu dalam pengertiannya tidak mengarah kepada kepentingan kelompok tertentu,” jelas Rojak.
Di lokasi yang sama, Azhar Syam’un, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tangerang Selatan mengapresiasi FGD tentang Peran Agama Dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan menjelang Pemilu 2019.
Azhar berujar, terlebih lagi dalam menghadapi tahun politik, di Kota Tangsel harus tetap aman dan kondusif.
Walaupun adanya perbedaan pandangan politik, tetapi masyarakat harus tetap mengedapankan keamanan sehingga perbedaan politik tidak menjadi meruncing yang mengakibatkan terganggunya stabilitas di Kota Tangsel.
“Semua boleh berbeda pilihan serta pandangan politik, tetapi selama kegiatan dan sesudah kegiatan politik ini berlangsung Tangsel harus tetap aman,” ujarnya.
Dengan adanya acara diskusi lintas agama ini, Azhar berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan kabar yang belum tentu kebenarannya, terutama ujaran kebencian yang dapat menyinggung pihak lain.
“Saya berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan berita hoax, terutama yang berkaitan dengan Suku, Agama, dan Ras (Sara),” pungkas Azhar
Untuk diketahui, pada acara FGD tersebut, turut hadir Pemuka dari lintas Agama serta Organisasi Keagamaan yang ada di Kota Tangsel.