Densus 88 Endus Teroris JAD Bekasi Potensi Serang KPU-RI Saat 22 Mei

BEKASI,PenaMerdeka – Menjelang penetapan rekapitulasi suara peserta Pemilu secara nasional di KPU-RI saat 22 Mei mendatang, Densus Antiteror 88 Polri melakukan antisipasi serangan teroris oleh kelompok Jamaah Nasharut Daullah atau JAD.

JAD pimpinan EY alias Rafli disebutkan menjadi target antisipasi serangan bom pada 22 Mei.

Pihak kepolisian mengatakan, EY alias Rafli pada tanggal itu memprediksi bakal ada kerumunan massa di KPU terkait pengumuman hasil Pilpres 2019.

Apalagi dengan personil yang dipunyai JAD cukup terlatih untuk menyerang keramaian massa dengan menggunakan bom rakitan yang mempunyai daya ledak tinggi.

“Boleh dikatakan masih ada beberapa orang yang cukup berbahaya. Kenapa Densus 88 terus melakukan kegiatan preemptive strike? Ini dalam rangka memitigasi rencana aksi terorisme menjelang tanggal 22 Mei nanti yang akan dilakukan kelompok JAD Bekasi,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).

Densus 88 sudah menangkap belasan orang dari kelompok ini. Polri serius menangani karena kelompok ini lantaran sangat berbahaya.

Kelompok ini menggunakan bahan kimia triacetone triperoxide (TATP) alias mother of satan yang punya daya ledak tinggi, mereka juga memodifikasi remote control yang digunakan untuk meledakkan bom atau switcher dengan memakai ponsel.

“Menurut dari keterangan EY, apabila nanti terjadi demonstrasi dengan jumlah massa yang cukup besar di KPU 22 Mei mendatang, itu diprediksi sama dia akan ada jammer terhadap HP. Jammer itu bisa dilakukan beberapa pihak. Artinya HP tidak bisa dioperasionalkan secara maksimal sebagai switching bom,” jelas Dedi.

Dedi melanjutkan, daya jangkau router wifi yang biasanya 200 meter juga telah dimodifikasi oleh JAD Bekasi untuk bisa menjangkau lebih jauh lagi hingga radius 1 kilometer.

Tak hanya polisi, Dedi mengatakan kelompok ini juga menargetkan masyarakat. Mereka ingin menunjukkan eksistensi.

EY yang merupakan pengusaha toko ponsel di Bekasi ditangkap pada Rabu (8/5) siang di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Densus 88 kemudian menggeledah toko ponselnya, Wanky Cell, dan menemukan dua bom pipa yang sudah selesai dirakit. Ada pula 20 bahan dasar bom yang ditemukan yang jika dirakit bisa menghasilkan 10 bom pipa.

Di hari yang sama, polisi juga menangkap seorang atlet karate berinisial YM, yang direkrut EY. Saat rumah kontrakan YM digeledah, polisi menemukan remote control yang diduga akan digunakan sebagai bomb switcher saat mereka beraksi. Selain itu juga ditemukan anak panah, busur, pisau, pedang, handy talkie, hingga pin ISIS.

Sebelumnya, Polri menjelaskan kelompok teroris ini berencana menunggangi bila benar ada people power.

Ketika massa aksi tumpah ruah ke jalan, mereka ingin meledakkan bom di tengah-tengahnya. Mereka berharap jumlah korban yang besar akan ikut membawa konflik lebih besar.

Hal ini dimulai dari kecurigaan antarkelompok akibat munculnya ledakan tersebut. (redaksi/dbs)

Disarankan
Click To Comments