KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Hartanto Edhi Wibowo politisi Partai Demokrat rupanya kepincut berkontestasi dalam pemilihan calon Walikota (Cawalkot) Tangsel 2020.
Adik ipar mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini deketahui namanya sudah beredar pada poling bursa Cawalkot Tangsel di media sosial (medsos).
Sekarang, Hartanto Edhi Wibowo berkantor di Senayan masih tercatat sebagai anggota Komisi V DPR-RI.
Dan saat itu maju sebagai wakil rakyat di DPR-RI daerah pemilihan (Dapil) III Banten yang meliputi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang serta Tangsel.
Menurut Adib Miftahul, pengamat politik asal Unis Tangerang, saat ini memang sudah ada sejumlah nama yang masuk dalam bursa pecalonan.
“Jadi sudah menambah lagi bursa satu kandidat, yakni Hartanto Edhi Wibowo. Sebelumnya sudah ada sejumlah nama yang masuk dalam bursa cawalkot Tangsel,” ucap Adib, Jumat (28/6/2019).
Dia melanjutkan, tinggal keseriusan Hartanto saja. Karena Demokrat di DPRD Kota Tangsel sudah mengantongi lima kursi. Tinggal menambah 5 kursi lagi kalau mau menggenapkan kuota pengusungan calon jalur parpol.
“Apakah mau meramaikan saja atau tidak? Karena sudah mengantongi sejumlah modal politik,” tukas Adib.
Sekarang semua nama yang masuk dalam bursa belum bisa pasti lolos ke tahapan Pilkada selanjutnya. Jadi dalam posisi meningkatkan popularitas untuk mendongkrak nilai tawar.
Karena, nantinya juga ada sejumlah partai yang masih butuh koalisi untuk mengusung calon.
“Hanya Golkar yang bisa melenggang. Yang lain masih butuh koalisi. Artinya Hartanto lewat Demokrat juga harus berkoalisi dengan parpol lain kan,” ujar dosen Fisip ini.
Dia menambahkan, konstelasi politik bisa berubah setiap waktu. Tetapi peluang koalisi bisa terjadi dengan semua partai. Karena kebiasaan koalisi nasional belum tentu juga akan sama dengan koalisi pengusungan calon kepala daerah.
“Itu sudah terbukti pada Pilkada sejumlah daerah. Artinya Hartanto bisa dengan Andiara Aprilia dari keluarga Rau. Atau juga berpasangan dengan calon Gerindra dan calon lainnya, nanti tinggal kesepakatan memilih walikota atau wakilnya,” pungkasnya. (ari tagor)