KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menyebut Kota Tangerang menyumbang data terbanyak soal penderita HIV AIDS. Tetapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang membantah.
Menurut Indri Bevy, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tangerang, pendirita HIV mulai ditemukan dan dilayani pengobatannya di Kota Tangerang sejak tahun 2004.
“Sampai 2018 dari 2004 kasus HIV itu kurang lebih 1506. Jadi terbantahkan yang data dari KPA itu. Di tahun 2019 sekarang ini ada 111 orang kasus baru yang kita temukan,” terang Indri saat ditemui di kantornya, Kamis (14/11/2019).
Indri menjelaskan, kasus HIV AIDS ini tersebar di 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Termasuk, yang dari 2004 lalu apabila dikalkukasikan hingga 2019 ini ada 1206 kasus.
Pihaknya mencatat kasus penderita HIV AIDS pada tahun 2018 di setiap kecamatan yaitu, Batuceper 6, Benda 0, Cibodas 7, Ciledug 9, Cipondoh 25, Jatiwung 4, Karang tengah 6, Karawaci 8, arangan 8, Neglasari 8, Periuk 5, Pinang 18 dan Tangerang 15
“Jadi saya punya data yang terus berjalan pada 2019 ini. Kemungkinan itu adalah estimasi saja. Dan estimasi itu dari dropping dari kementerian. Padahal minggu kemari kita udah validasi data dan datanya tidak sebanyak itu,” tuturnya.
“Jadi, HIV AIDS ini seperti gunung es yang muncul. Sekarang puncaknya. Kita juga ada kegiatan penemuan kasus penemuan orang yang berisiko kita lakukan skrining kepada orang yang berisiko,” jelasnya.
Lalu kata Indri, dari situ lah pihaknya dapat mengetahui apakah orang itu berisiko atau tidak. Kemudian diobatin sampai sembuh dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV).
“Penanganannya pengobatan ARV untuk menekan virus, agar virus itu menghilangkan virus didalam darah agar tidak terdeteksi lagi HIV AIDS nya,” imbuhnya. (hisyam)