KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Bevy membenarkan, ada jumlah kasus Chikungunya di Kota Tangerang berjumlah 88 kasus.
Tidak hanya penyakit Chikungunya yang mewabah di Kota berjuluk Akhlakul Karimah ini, ia menyebutkan ada lagi penyakit demam berdarah berjumlah 13 kasus.
“Hasil Penyelidikan Epidemiologi ada 88 kasus chikungunya dan 73 diantaranya sudah sembuh, 13 masih proses pengobatan,” ungkap Bevy kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).
Ia pun mengingatkan, pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terlebih di tengah maraknya kasus penyakit seperti DBD atau Chikungunya. “Kami mengimbau masyarakat untuk bisa menerapkan PHBS,” kata Bevy.
Terkait dengan pencegahan DBD dan Chikungunya, Bevy mengimbau masyarakat juga bisa proaktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan 3M.
“Penanganan Chikungunya sama persis dengan DBD. Yaitu melalui PSN DBD karena penularannya juga melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah,” jelas Bevy
Ia menjelaskan, pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang juga telah melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir penyebaran Chikungunya dan DBD.
Seperti mengaktifkan Pokja DBD di Kecamatan dan Kelurahan serta menerjunkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), melakukan Fogging, kemudian juga abatisasi untuk membunuh jentik nyamuk.
Selain itu, timnya juga lakukan penyuluhan ke masyarakat termasuk juga pemeriksaan sampel lingkungan dan sampel darah pasien yang masih demam.
“27 persen rumah yang dikunjungi tim dinkes ditemukan jentik, ini merupakan faktor resiko penularan kepada orang sekitarnya,” pungkas Bevy. (hisyam)