KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Walikota Tangsel (Tangerang Selatan) meminta pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diviralkan di media sosial (medsos). Hal itu sebagai sanksi sosial.
Sebab, selama pemberlakuan PSBB di Tangsel, masih banyak warga yang belum mematuhi. Peraturan memakai masker hingga larangan berkerumun masih belum diindahkan.
Ia juga menginginkan, warganya saling mengingatkan satu sama lain. Menurutnya, kebersamaan adalah kunci disiplin menjalani PSBB dan meraih target pemutusan rantai penularan Covid-19.
“Makanya bantuin teman-teman. Kalau ada yang ngelanggar, fotoin. Instagram saya enggak aktif, iya tag ke Instagram Humas KotaTangsel,” ujar Airin usai mendampingi Menteri Sosial, Juliari Batubara membagikan kartu keluarga sejahtera (KKS) di Kantor Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Tangsel, Selasa (21/4/2020).
Airin meminta agar para pelanggar PSBB diviralkan di media sosial sebagai sanksi sosial.
“Karena kuncinya ini saling. Saling kebersamaan, saling mengingatkan. Enggak salah teman-teman mengingatkan, kamu enggak pakai masker, terus diupload, enggak masalah,” ucapnya.
“Undang-undang elektronik melanggar enggak ya, enggaklah kalau ditutupi matanya yah,” lanjut orang nomor satu di Tangsel itu.
Menurut Airin, sanksi sosial lebih baik dari pada pidana agar timbul rasa malu dan bisa langsung memperbaiki diri menaati PSBB.
“Soal yang ‘kejelekan’ mereka yang nakal-nakal, enggak mau, padahal sudah tiga hari sekarang hari ke empat, teman-teman kasih tahu saja enggak apa-apa, sampein ini ngelanggar atau enggak, biar ada budaya malu,” uajrnya.
Kendatipun, Airin juga mengapresiasi warganya yang sudah kreatif menjaga lingkungannya saling mengingatkan dengan cara yang bermacam-macam.
Airin menceritakan lingkungan RT yang tidak memusuhi warga yang terpapar Covid-19, melainkan membantu karantina mandirinya dengan memasok makanan.
Ia berharap, lingkungan RT atau RW yang sudah kompak saling bantu dalam perang melawan virus ganas ini bisa menjadi contoh buat warga lainnya.
“Sekarang ini kan kita lagi dorong yang punya prestasi, Pak RW Pak RT, saya kan ada beberapa teman, itu coba wawancara, biar mereka kan semangat, itu kan bisa jadi satu contoh, viral dan bisa ditiru oleh yang lainnya,” tukasnya. (ari tagor)