KOTA SEMARANG,PenaMerdeka – Sebanyak 300 orang perantau terdeteksi masuk ke Kota Semarang, Jawa Tengah sebelum adanya larangan mudik 2021. Jumlah tersebut pun disebut tidak besar dibandingkan tahun kemarin.
“Yang terdeteksi alhamdulilah tidak begitu besar yang temuan terakhir sekitar 300 sekian,” ujar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, kemarin.
Hendi menjelaskan, perantau yang masuk ke Jawa Tengah itu rata-rata lebih banyak ke Wonogiri, Karang Anyar dan daerah selatan lainnya.
“Memang yang masuk ke Jawa tengah ituu lebih banyak ke Wonogiri, Karang Anyar dan daerah selatan. Semarang kota transit, tapi ada 300 yang masuk ke Kota Semarang,” katanya.
Sementara itu, terkait larangan mudik, Hendi menegaskan mendukung langkah pemerintah pusat agar menekan angka covid-19.
Tidak main-main Pemkot Semarang pun menyiapkan sanksi bagi pegawainya, baik ASN ataupun Non ASN yang melanggar aturan tersebut. Bagi yang melarang, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dipotong 100 persen.
“ASN yang ketahuan mudik TPP-nya kita potong 100 persen. Non ASN di PHK. Kemudian camat lurah kita sudah minta edukasikan ke warga, mereka tidak mudik supaya aman,” katanya.
“Pemerintah pusat kemudian diteruskan ke provinsi kemudian diteruskan sampa tingkat kota ini ya kita harus amankan. Artinya kekhawatiran besar adalah pada saat penularan covid saat mudik terjadi maka kita sudah buat surat edaran,” tambahnya. (hisyam)