KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Abdul Syukur kini sudah tercatat sebagai politisi mercy alias Partai Demokrat. Dan keputusannya untuk hengkang dari Partai Golkar sengaja dilakukan sebelum akhir tahun 2021.
Disinggung alasan kepindahan dari Partai Golkar ke Demokrat menurutnya lantaran partai berlambang pohon beringin itu tidak memberikan ‘tempat’ kepada adik kandung Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Hasan Wirayuda (mantan menteri luar negeri) pasca Pileg 2019 lalu.
“Saya tidak lagi di Partai Golkar. Keputusan ini (pindah partai,red) dengan berbagai pertimbangan. Apalagi saya di Golkar gak tercatat sebagai pengurus. Ya dibiarkan saja mengambang tidak diberi peluang walaupun sempat menjadi Ketua DPD Golkar Kota Tangerang,” ucap Syukur ditemui penamerdeka.com dikediamannya Jalan KH Hasyim Ashari, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (24/11/2021) petang.
Dia menegaskan dengan sejumlah capaian dan loyal terhadap partai sewajarnya diberikan porsi dalam kepengurusan di DPD Partai Golkar tingkat kota atau provinsi.
“Ya biasanya paling gak di pembina partai, tapi biarlah saya sudah mantap di Demokrat,” ucap Syukur.
BAWA GERBONG JARINGAN ASC
Maka itu menurutnya dengan jaringan yang ada saat ini yakni Abdul Syukur Center (ASC) akan mendeklarasi. Dan jaringan yang sudah terbentuk sejak lama dibawa eksodus ke partai besutan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) tersebut.
Nantinya dapat berkolaborasi dengan partai Demokrat menggelar program kemaslahatan masyarakat Kota Tangerang.
“Tahun baru, partai baru warna biru bersama jaringan kita akan deklarasikan. Jaringan di 13 kecamatan sudah mendukung (pindah partai), sudah siap. Saya bukan hanya deklarasi pindah partai saja, tapi gerbong jaringan ikut pindah,” ucapnya.
Menurut Calon Wali Kota Tangerang periode 2013-2018 ini mengaku tidak perlu secara resmi mengajukan permohonan pengunduran diri. Sebab di kepengurusan saat ini tidak tercantum sebagai anggota atau pengurus Partai Golkar.
KENANGAN KARIR POLITIK DI GOLKAR
Dia melanjutkan, meskipun di Golkar banyak kenangan dan pembelajaran yang dikantonginya selama kurang lebih tiga puluh (30) tahun meniti karir sebagai politisi, terpaksa langkah hengkang harus dilakukan.
Awal tahun 1990 Syukur mengklaim sudah berkecimpung dalam organisasi dibawah Golkar yakni AMPI. Kemudian seiring waktu, dalam karir politiknya dirinya juga sempat menjadi Anggota DPRD Provinsi Banten periode 2009 – 2014.
Bahkan kata Syukur dari Golkar sempat juga menjabat wakil rakyat dengan perolehan suara terbanyak di Kota Tangerang saat melenggang menjadi Anggota DPRD Kota Tangerang dua (2) periode berturut-turut tahun1999-2004 dan 2004-2009.
Dan dalam kepengurusan posisinya sempat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Tangerang 2005—2010. Lalu didapuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang pada 2010-2015.
“Ya kenangan dan pembelajaran pasti ada. Tokoh politik yang banyak memberikan pembelajaran selama di Golkar itu pak Akbar Tanjung,” tukas Syukur ditanya kesan selama di Golkar.
BIDIK KEJAYAAN PARTAI DEMOKRAT
Di Partai Demokrat pria kelahiran Juni 1967 itu mengaku mempunyai sejumlah agenda politik pada 2024 mendatang. Yang harus ditegaskan dalam agenda terdekat adalah pemilu.
Saat itu partai Demokrat pada 2009 sempat menjadi partai pemenang pemilu dan di Kota Tangerang menempatkan anggota DPRD sebanyak 13 orang.
Maka itu dia bertekad bakal membesarkan partai yang dinaunginya saat ini, yakni mengembalikan masa kejayaan Demokrat. Dan di bawah kata Dia memberikan apresiasi signifikan.
“Yang pasti tidak berhenti untuk konsolidasi. Tujuannya membesarkan partai. Kalau Pileg sebagai politisi ingin berkecimpung yah, tetapi apakah di tingkat DPRD provinsi atau DPR-RI belum ke arah sana. Pilkada Kota Tangerang Insya Allah mencalonkan kalau masyarakat menginginkan saya maju. Dan partai tentunya punya pertimbangan politik. Nanti kan ada mekanisme survei. Lewat survei jika memungkinkan bisa maju jika elektabilitasnya mumpuni,” ungkap Syukur.
Tetapi kata Syukur yang pertama harus disukseskan dan prioritas adalah agenda Pemilu 2024 terlebih dahulu. Karena pilkada tidak berbarengan dengan pileg atau pilpres.
Dia mengaku bahwa di pengurusan Partai Demokrat Banten masuk dalam masuk kepengurusan. Hanya saja tidak mengetahui detail soal posisi atau jabatannya.
“Saya akan sinergi pasti itu. Apakah (DPD Demokrat Banten) menjabat sebagai wakil ketua atau di posisi apa saya belum mengetahuinya. Rencananya pelantikan pengurus tanggal 23-11-2021, tetapi ditunda,” ucapnya. (red)