Didorong Ekonomi Global, Harga Minyak Mentah Melonjak 3 Persen

EKUITAS GLOBAL NAIK DITENGAH INFLASI

JAKARTA,PenaMerdeka – Harga minyak mentah melonjak 3 persen ke level tertinggi dalam satu pekan pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Kenaikan itu didorong harapan prospek ekonomi global yang lebih baik.

Selain itu prospek itu, dan kekhawatiran atas dampak sanksi terhadap produksi minyak mentah Rusia melebihi kejutan besar yang terjadi pada stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik US$2,29 atau 3,05 persen, menjadi US$77,41 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik US$2,57 atau 3,21 persen, menjadi US$82,67per barel di London ICE Futures Exchange.

Ekuitas global naik di tengah harapan bahwa angka inflasi dan laba perusahaan AS akan menunjukkan ekonomi yang tangguh dan menghasilkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat.

Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA, menyatakan jika inflasi datang di bawah ekspektasi, itu akan mendorong dolar lebih rendah yang dapat meningkatkan permintaan minyak karena membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

The Fed kemungkinan akan menaikkan target suku bunga untuk terakhir kalinya pada pertemuan kebijakan moneter 31 Januari-1 Februari, menaikkannya sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 4,75 persen-5 persen.

Sebagian besar optimisme pasar disematkan pada importir minyak utama China yang membuka kembali ekonominya, setelah berakhirnya pembatasan ketat covid-19.

“Pedagang energi harus terbiasa melihat harga minyak naik lebih tinggi. Permintaan minyak akan kembali dan ekspektasi tinggi bahwa permintaan China akan meroket,” kata Edward Moya. (uki)

Disarankan
Click To Comments