Gandeng BPS, ESDM Bakal Bereskan Rugi Negara Rp1,2 Triliun Imbas Subsidi Listrik
TIDAK TEPAT SASARAN PENERIMA
JAKARTA,PenaMerdeka – Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menyebutkan, pihaknya akan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membereskan temuan subsidi listrik tak tepat sasaran yang diklaim merugikan negara Rp1,2 triliun.
“Kita akan lakukan kerja sama juga dengan BPS untuk melihat data (penerima subsidi listrik) yang tidak tepat sasaran,” ucapnya di Kantor Bea Cukai Kementerian Keuangan, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024) kemarin.
Wakil dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tersebur menegaskan, perlu melihat konteks tidak tepat sasaran yang dimaksud.
Yuliot mengatakan subsidi listrik tak tepat sasaran bukan semata dilihat dari bangunan fisik sang penerima. Bisa juga katanya, masalah itu dilihat dari kondisi ekonomi masyarakat yang bersangkutan.
“Kami lagi melihat data-data yang tidak tepat sasaran tadi,” tegasnya.
“Ini kita koordinasi dengan teman-teman yang ada di (Direktorat Jenderal) Ketenagalistrikan, di PLN, kira-kira yang tidak tepat sasaran itu yang kira-kira bagaimana,” tutup Yuliot.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) mencoba memotret ketepatan penyaluran subsidi listrik pelanggan 450 Va bersubsidi.
Ini juga berlaku untuk daya 900 Va non-data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang ditujukan untuk masyarakat miskin.
Ada empat temuan Stranas PK. Pertama, hanya 42,7 persen dari 33.041.512 penerima subsidi listrik 450 Va dan 900 Va non-DTKS yang datanya sesuai nomor induk kependudukan (NIK). (rur)