Pemerintah Targetkan Normalisasi Ciliwung 17,1 Km Kelar Tahun 2026

PENGENDALIAN BANJIR JANGKA MENENGAH

JAKARTA,PenaMerdeka – Pemerintah menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung rampung pada 2026. Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, dan Gubernur Jakarta, Pramono.

Pramono menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bakal mengedepankan pendekatan humanis terhadap warga terdampak. Ia memastikan warga akan mendapatkan solusi yang adil.

“Normalisasi ini penting untuk Jakarta. Pemprov Jakarta bersama pemerintah pusat akan menyiapkan skema relokasi dan kompensasi yang layak,” ucap Pramono dalam keterangan yang dikutip, Sabtu (15/3/2025).

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan akan memastikan segala aspek teknis dan anggaran telah siap, sehingga proyek bisa langsung dikerjakan setelah lahan dibebaskan.

Dody menyampaikan normalisasi Sungai Ciliwung sudah diselesaikan sepanjang 17,14 km dari total 33,69 km.

“Sisanya, sepanjang 16,55 km, masih belum dikerjakan. Kami membutuhkan total lahan seluas 35,94 hektare dengan jumlah bidang sebanyak 5.353 bidang,” ujarnya.

Dody menyatakan telah membahas secara komprehensif agar program ini bisa segera berjalan tanpa kendala. Dody menyatakan ke depan fokus utama mereka ialah percepatan pembebasan lahan.

“Sehingga pengerjaan bisa dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan,” kata dia.

Ia menekankan normalisasi Sungai Ciliwung merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir Jakarta yang bersifat jangka menengah. Langkah ini diharapkan membuat sekitar 40 persen potensi banjir di Jakarta bisa tertangani secara efektif.

“Normalisasi ini bukan hanya untuk mengurangi risiko banjir, tetapi juga meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air secara optimal,” ujarnya.

Selain itu, Dody juga mengatakan upaya pengendalian banjir Jakarta tak hanya fokus pada normalisasi sungai, melainkan juga dilakukan secara struktural dan non-struktural.

Beberapa proyek yang sudah berjalan meliputi pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Sukamahi dan Ciawi, Kabupaten Bogor serta Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa berdiameter 3,5 meter.

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid juga menambahkan, pihaknya telah menetapkan skema pembebasan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung, khususnya di segmen antara Pengadegan hingga Rawajati. Lahan yang akan dibebaskan seluas 11 hektare dengan panjang 16 km.

“Kami sudah menyusun time frame untuk pengadaan tanahnya. Setelah penetapan lokasi pada Maret 2025, kami targetkan pembebasan lahan selesai pada akhir Mei 2025,” pungkasnya. (Rur)

Disarankan
Click To Comments