Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) Kota Tangerang meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane Ciliwung (BBWSCC) mengkaji soal Surat Izin Pengambilan Air Baku (SIPA) PT. Aetra Tangerang.
Menurutnya, lantaran telah mengabaikan penanggulangan dan pemulihan kondisi eksisting sungai Cisadane. Bahkan PT. Aetra disebutkan Yapelh belum memiliki tanggung jawab terkait pemeliharaan sungai Cisadane yang dijadikan sumber baku oleh perusahaan tersebut.
Seperti yang dicantumkan dalam rilisnya Yapelh juga meminta kepada DPRD dan Pemerintah Kota Tangerang merekomendasikan terhadap BBWSCC, supaya Intake milik PT. Aetra Tangerang memberikan kontribusi terhadap pemulihan sungai Cisadane.
Ade Priyanto Kordinator Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) mengatakan, selain terhadap pejabat Pemkot Tangerang, pihaknya juga meminta kepada aparat penegak hukum supaya segera mengusut dugaan gratifikasi ijin pendirian bangunan Intake PT Aetra Tangerang
Menurut Ade, sungai Cisadane merupakan sumber kehidupan bagi setiap mahluk hidup yang dilintasinya. Sungai terbesar di Banten dan memiliki panjang 152 km ini dengan lebar rata-rata 50 m – 70 m, menjadi sumber air baku utama untuk memenuhi berbagai kebutuhan air minum.
“PT. Aetra Tangerang Pada tanggal 11 Juli 2012 lalu diresmikan Wapres Budiono untuk target MDGS 2015 sebagai salah satu perusahan air minum yang menggunakan air baku untuk diolah dan dijual (komersil) kepada masyarakat, baik kalangan industri, perkantoran, pergudangan maupun perumahan,” ujar Ade, Senin (31/10).
Menurutnya, kualitas air sungai Cisadane saat ini dalam keadaan yang tercemar, dipenuhi sampah dan cenderung mengalami kerusakan, pendangkalan dan penurunan kualitas. Kondisi seperti ini membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak.
Maka dari itu dari unsur pemerintah, masyarakat, kalangan industri, terlebih lagi industri pengolah air minum seperti PT. Aetra Tangerang.
“Berdasarkan pengaduan dari masyarakat, hasil riset dan telaah yang kami lakukan, PT. Aetra Tangerang belum pernah memberikan kontribusi baik moril maupun materil dalam perbaikan kualitas air sungai cisadane yang merupakan air baku utama,” tandasnya.
Saat itu Yapelh bersama Cisadane Ranger Patroli melakukan aksi penempelan spanduk persis di belakang Intake PT. Aetra Tangerang.
Sungai yang mengalir dari Bogor- Jawa Barat, melintasi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. (herman)