Sidang Perkara Perdana Ahok Menyedot Publik Indonesia

Rakyat Indonesia banyak merespon sidang pertama kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok Gubernur non aktif DKI Jakarta. Beruntung bagi yang tidak menyaksikan langsung proses sidang karena salah satu media tv berkesempatan menyiarkan jalannya sidang.

Jutaan manusia menyaksikan secara langsung melalui televisi, bukan hanya media televisi saja bahkan tak sedikit netizen yang mengunggah foto terkait sidang ini di Instagram dengan hashtag #sidangahok.

Jalannya sidang Ahok ini ternyata tidak hanya menyedot perhatian masyarakat ibukota, namun juga masyarakat di daerah. Seperti yang dilakukan akun @dinandrfs yang berasal dari Sintang, Kalimantan Barat.

Akun tersebut memberikan dukungannya untuk ayah Nicholas Sean tersebut. “harry_epAlasan cuti hari ini cuma mau nonton ini doang XD #sidangahok.

“Bukti lain jika sidang Ahok ini menyedot perhatian masyarakat terlihat dari postingan akun @harry_ep. Akun tersebut sampai ijin cuti hanya untuk menyaksikan jalannya sidang.

Dalam proses sidang itu jaksa membacakan dakwaan terkait pidato Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa, (27/9/2016) lalu. Kemudian membacakan kembali tentang hal yang bersifat permusuhan terhadap pemeluk agama.

Sidang yang dipimpin hakim Dwiarso Budi Santiarto, berlangsung di bekas gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (13/12) juga selain menyedot masyarakat lainnya tetapi kasus ini juga didatangi ratusan massa dari berbagai kelompok di luar ruangan dan gedung pengadilan.

Dikabarkan kedatangan mereka kebanyakan upaya menekan hakim dalam sidang supaya bisa menjerat tersangka Ahok dengan hukuman yang setimpal.

Pada kesempatan sidang perdana ini dalam nota keberatannya, Ahok menyatakan bahwa apa yang diutarakannya saat di Kepulauan Seribu, bukan dimaksudkan untuk menafsirkan Surat Al-Maidah 51 apalagi berniat menista agama Islam dan menghina para Ulama.”

“Namun ucapan itu, saya maksudkan, untuk para oknum politisi, yang memanfaatkan Surat Al-Maidah 51, secara tidak benar karena tidak mau bersaing secara sehat dalam persaingan Pilkada,” tandas Ahok. (herman/dbs)

Disarankan
Click To Comments