MoU dengan BPPT, Rumat Kabupaten Bekasi Pasarkan Produk Perawatan Diabetes

BEKASI,PenaMerdeka – Rumah perawatan umat (Rumat) Kabupaten Bekasi sebagai salah satu jaringan perawatan luka diabetes memasarkan sejumlah produk hasil pengembangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Rumat juga dalam kesempatan itu melakukan kerjasama lewat penandatanganan nota kesepakatan atau MoU dengan BPPT di hotel Evitel Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Ketua Balai Inkubator Teknologi BPPT Anugerah Widiyanto mengatakan dengan kerjasama tersebut ia berharap sejumlah produk Rumat Kabupaten Bekasi hasil penilitian bisa dipasarkan ke masyarakat.

Terlebih terlebih banyak produk penilitian yang mengandung nilai manfaat untuk masyarakat. Kendalanya kata dia memang dalam pengembangan pemasaran.

“Kita punya banyak produk hasil penilitian tapi untuk memasarkan ke masyarakat kita kesulitan. Melalui kerjasama ini diharapkan produk-produk hasil penilitan kami bisa sampai ke masyarakat,” katanya beberapa hari lalu.

Dirinya menjelaskan alasan menggandeng Rumat Kabupaten Bekasi memiliki pangsa pasar yang luas dan kebetulan produk penilitian BPPT sesuai dengan kebutuhan Rumat.

“Produk-produk yang kami kerjasamakan ini sesuai dengan kebutuhan Rumat. Yakni, produk untuk penderita diabetes dari mulai black garlic, beras sagu, hingga magneo plus,” katanya.

Aementara Direktur Utama Rumat Kabupaten Bekasi Dadang Suharto mengatakan dengan kerjsama ini ia berharap nantinya masyarakat khususnya penderita diabetes di Indonesia bisa mendapat obat-obatan berkualitas untuk pengobatan sakit yang mereka derita.

“Kita ingin masyarakat terutama penderita diabetes ini bisa sembuh. Semoga dengan kerjasama ini nantinya masyarakat akan mendapat manfaat dari produk-produk hasil penelitian BPPT,” katanya.

Dadang menambahkan pilihan BPPT menggandeng Rumat memasarkan produk adalah pilihan tepat, mengingat Rumat memiliki banyak pasien yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Satu bulan pasien kita mencapai tiga puluh ribu. Jadi dengan pangsa pasar yang sudah ada, maka saya kira akan mudah memasarkan produk hasil penilitian BPPT,” katanya.

Soal penderita diabetes Dadang mengungkap fakta bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima dunia. Bahkan, pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) banyak yang dari penderita diabetes.

“Penanganan diabetes menjadi fokus Rumat Kabupaten Bekasi. Apalagi yang sudah menderita luka kronis,” katanya.(ewwy)

Disarankan
Click To Comments