JAKARTA,PenaMerdeka – Lima siswa Indonesia berhasil meraih tiga medali emas, dua perak dan tiga perunggu dalam kompetisi (IESO) 12nd International Earth Science Olympiad di Mahidol Kanchanaburi, Thailand.
Diikuti oleh 39 negara, Indonesia masuk peringkat ketiga dunia pada ajang Olimpiade Sains Internasional yang diselenggarakan dari 8-17 Agustus 2018 tersebut.
“Perolehan Ini luar biasa, hadiah yang diberikan para siswa kita tersebut di Hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan negara kita, dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di forum internasional. Kami bangga anak-anak kita pulang mendapatkan medali dan mayoritas mendapatkan emas pada ajang kompetisi IESO,” tutur Suharlan, Kapala Sub Direktorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/8/2018).
Suharlan mengatakan, Dua siswa peraih medali emas pada kategori individu diraih oleh Naufal Dean Anugrah dari SMAN 1 Yogyakarta dan Geoffrey Tyndall dari SMAN 2 Jakarta.
Sedangkan satu medali perak diraih oleh Abraham Karel dari SMAN 8 Jakarta dan satu medali perunggu diraih oleh satu-satunya olimpiad putri, Lintang Ambar Pramesti dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyayakarta.
Selain itu Indonesia juga dibuat bangga dengan raihan penghargaan kategori lomba berkelompok Earth Science Project (ESP) dan International Team Field Investigation (ITFI) . Pada kompetisi ESP, siswa Indonesia meraih medali emas atas nama Abraham dan medali perunggu atas nama Lintang. Sedangkan dari kategori ITFI, siswa Indonesia meraih medali perak atas nama Naufal dan perunggu atas nama Geoffrey, lanjut Suharlan.
Suharlan menjelaskan para siswa yang meraih medali di kompetisi IESO ini sebelumnya pernah menjadi juara di Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tahun 2017. Untuk mengikuti ajang internasional, para siswa ini harus melewati empat tahapan pembinaan yang dilaksanakan di Bandung dan Yogyakarta selama tiga bulan di akhir 2017.
“Dari beberapa siswa yang mengikuti pembekalan yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMA, terpilih lima siswa untuk mewakili Indonesia pada ajang olimpiade internasional,” jelasnya.
Geoffrey Tyndall Siswa SMAN 2 Jakarta mengatakan rasa senangnya bisa bertemu dengan para siswa dari 39 Negara peserta kompetisi IESO.
“Saya senang sekali memiliki teman-teman baru dari 39 negara. Saya bisa merasakan atmosfer kompetisi dengan negara-negara yang memiliki keunggulan serupa dengan Indonesia di bidang kebumian,” katanya.
Geofrey juga berharap para siswa sejawatnya untuk bisa mengikuti jejaknya agar bisa meraih prestasi sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
“Apa yang sedang kita lakukan apapun hasilnya kita harus mempersembahkan yang terbaik, sekecil apapun peluangnya. Saya pun memulai dari bawah mengikuti kompetisi di tingkat kota, kemudian provinsi, dan nasional. Dengan kita tetap tenang dan fokus akhirnya berhasil ikut pada ajang internasional dan mendapatkan juara,” ungkapnya
Selanjutnya Naufal siswa dari SMAN 1 Yogyakarta mengemukakan kebahagiaanya saat berkumpul dengan para siswa dari 39 negara.
“Saat sampai disana seru banget saya bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara. Saat pembukaan acara pun kami disambut oleh salah satu Putri dari Kerajaan Thailand,” ujarnya.
Ia mengakui persiapan yang dilakukan Kemendikbud sebelum keberangkatannya ke Thailand sangat bagus, sehingga ia percaya diri dapat memberikan yang terbaik pada ajang olimpiade tersebut.
“Persiapan dari Indonesia sendiri melalui pembinaan yang dilakukan Direktorat PSMA sudah sangat bagus. Kita mulai dari kabupaten kemudian seleksi tingkat provinsi, terus ikut OSN tingkat nasional di Riau. Kemudian ikut pelatihan nasional sebanyak empat kali untuk ikut di kompetisi IESO ini,” pungkasnya.(ari/dbs)







