Pemangkasan Rute Transportasi BRT Kota Tangerang, Pengamat: Bukan Solusi!

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Masyarakat pengguna jasa transportasi BRT (Bus Rapit Transit) mengeluhkan adanya pemangkasan operasi trayek.

Pengalihan trayek BRT Koridor 02 dilakukan pihak kepolisian disebut lantaran mempertimbangan kisruh buntut keluhan para sopir angkot. Pengalihan rute dikabarkan sudah diberlakukan pada Sabtu (13/10/2018), sehingga BRT tidak mengantarkan penumpang tidak sampai hingga tujuan akhir, yakni wilayah Cibodas.

Tetapi kata Hasanudin BJ Pengamat Pemerintahan dan Politik Indonesia menyesalkan keputusan dialihkannya rute transportasi BRT yang sebelumnya sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Ini kesannya hanya memindahkan masalah, enggak solutif meskipun hanya sementara. Siapa yang berani jamin kalau trayek BRT pindah terus sopir angkot enggak demo ? Karena di jalur Palem Semi juga ada trayek angkot lainnya,” terang Hasanudin yang juga mantan Anggota DRPD Kota Tangerang.

“Kalau menurut saya operasional BRT ini kan amanah Undang-undang, dan ini intinya buat kepentingan masyarakat,” ucapnya.

“Harusnya polisi membackup kebijakan rute transportasi BRT yang dilakukan pemerintah, bukan mengalihkan karena pastinya kebijakannya sudah melalui proses pengkajian terlebih dahulu,” jelasnya.

“Termasuk juga dewan. Jangan hanya karena kepentingan sekelompok jadi malah mengorbakan kepentingan masyarakat luas. Dewan kan wakil rakyat,” tegas Hasanudin BJ mengomentari pendapat sejumlah anggota DPRD Kota Tangerang yang ingin keberadaan BRT dikaji ulang.

Menurut BJ, panggilan Hasanudin BJ para pengusaha angkot harusnya juga bisa berinovasi untuk bisa menyediakan layanan transportasi yang nyaman, sehingga masyarakat bisa tetap menggunakan angkot.

“Pengusaha angkot harusnya faham juga, kenapa masyarakat pilih kebijakan soal rute transportasi BRT dari pemerintah, kenapa juga mereka milih angkutan online dibanding angkot. Karena masyarakat butuh moda transportasi yang nyaman baik dari sisi waktu dan biaya, itu aja sebenarnya persoalannya kalau mau bersaing harusnya kudu inovatif jangan pakai otot,” pungkas BJ. (ari tagor)

Disarankan
Click To Comments