Kerap Ditimpa Banjir, Karena Penanganan Drainase Kota Tangerang Disebut Tumpang Tindih

Kepala Bidang Drainase Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Tangerang, Purnawan HS, terkait persoalan banjir di Kota Tangerang lebih banyak dipicu karena sistem pemeliharaan dan perbaikan drainase yang masih tumpang tindih dan terkesan rancu.

Karena menurut Purnawan, ketika banjir bersumber dari saluran drainase yang kita perbaiki, maka tidak akan berfungsi maksimal kalau saluran air utama belum dapat dinormalisasi juga, artinya perbaikan itu harus dilakukan bersamaan.

Purnawan beralasan, karena saluran air utama itu menampung air dari drainase-drainase kecil yang ada di wilayah sekitar, ucapnya menanggapi contoh kasus banjir yang kerap melanda di Perum Cimone Mas Permai, Karawaci Kota Tangerang.

Normalisasi pendangkalan saluran air utama kata Purnawan menjadi kewenangan bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Bina Marga, Kota Tangerang. Memang harus segera diperbaiki karena menurut Purnawan bisa jadi di wilayah itu masih banyak terjadi pendangkalan di saluran air utama.

“Seharusnya di wilayah perum Cimone Mas Permai tersebut dibuat juga resapan-resapan air supaya genangan akan surut cepat. Kewenangan itu ada di SDA Bina Marga,” ungkapnya.

Lebih jauh Purnawan mengatakan bahwa saat ini ada delapan rencana pembagunan drainase diwilayah tersebut yang masih dalam tahap peroses lelang. Ketika sudah ada pemenang dan proyeknya terealisasi diharapkan bisa menjadi solusi banjir di tempat itu.

“Menangani persoalan banjir perlu perencanaan yang matang, karena kalau tidak matang akan berdampak kurang maksimalnya fungsi drainase tersebut. Saya dalam hal Ini hanyalah pelaksana teknis saja karena yang merencanakan ada bidangnya sendiri yaitu bidang perencanaan. Yang masing -masing bidang punya bagian perencanaan masing-masing. Kalau mas mau, bisa ditanyakan terkait rencana pembangunan kedepan ke bagian perencanaan,” saat ditanya rencana pembangunan drainase kedepan.

Diberitakan sebelumnya, Masjid Al Muhajirin yang terletak di Cimone Jaya, Karawaci, Kota Tangerang kerap mengalami banjir disebutkan buntut dari persoalan drainase yang buruk.

Pada tanggal 23/7/2016 jamaah masjid yang sedang melaksanakan Salat Jumat sempat terganggu kenyamanannya karena air got yang kotor meluap masuk ke halaman masjid. Bahkan saat itu banyak jamaah kehilangan sandal lantaran terbawa air luapan dari drainase.

H. Didit, tokoh masyarakat setempat membenarkan kalau kondisi ini kerap terjadi terutama di Masjid Al-Muhajirin. Wilayah Cimone Mas Permai kalau diibaratkan seperti baskom. Jadi pas hujan air dari wilayah lain mengalir ke wilayah ini. Datarannya memang lebih rendah dari wilayah lain meskipun hujan tidak berlangsung lama.

H. Didit mengatakan jika crossing (sodetan saluran air) yang ada di terminal Cimone merupakan usulan dari pihak warga. Karena kami beralasan persoalan itu sangat membantu agar tidak banjir lagi. “Sangat membantu untuk mempercepat proses surutnya air. Karena bisa saja air itu tersumbat gara gara ada penyempitan saluran air,” tandasnya menjelaskan.

Sementara itu, M. Taufik Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Bina Marga, Kota Tangerang meskipun wilayah itu ataupun persoalan tersebut bisa jadi tanggung jawab Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mengungkapkan akan melakukan pengecekan lapangan.

“Saya akan menurunkan tim agar tahu persoalan ini,” kata M Taufik beberapa waktu lalu menjelaskan. (yuyu)

Disarankan
Click To Comments