Pasca Disepakati, KBM Tatap Muka di Kota Serang Mulai 18 Agustus
PEMKOT SERANG JANJI PERKETAT PENGAWASAN KBM TATAP MUKA
KOTA SERANG,PenaMerdeka – Pemerintah Kota Serang memastikan akan membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada tanggal 18 Agustus 2020.
Kegiatan belajar mengajar di ibu kota provinsi Banten itu memang telah berbulan-bulan telah menerapkan belajar daring akibat pandemi covid-19.
“Kota serang akan melaksanakan sekolah tatap muka kembali sesuai janji kami, dan aturan pemerintah pusat sudah keluar melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 mentri, di zona kuning bisa melaksanakan sekolah tatap muka tapi harus memperketat protokol kesehatan,” ucap Wali Kota Serang Syafrudin usai Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Dinas Kominfo Kota Serang, Kamis (13/8/2020).
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan simulasi, dan dari yang mengikuti simulasi ini akan disebar kepada masing-masing setiap sekolah.
“Nanti akan diterapkan pada taggal 18 agustus ini, mudah-mudahan setelah masuk sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ini bisa memutus mata rantai covid,” ucapnya.
Orang nomor 1 di Kota Serang ini juga mengklaim, bahwa penerapan KBM secara tatap muka di sekolah sudah disetujui oleh semua pihak.
“Setuju semua, sudah pada kesal juga soalnya,” ucap Syafruddin.
Ia meyakinkan Pemkot Serang akan melakukan pengawasan penuh pada pelaksanaan KBM tatap muka tersebut.
“Kita akan lakukan pengawasan selama 1 minggu. Apabila ada yang panas baik tenaga didiknya atau muridnya langsung kita bawa ke rumah sakit,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, jumlah siswa pada belajar tatap muka akan dibatasi dan waktunya akan dirolling atau ada jam pergantian.
“Setiap kelas maksimal 18 siswa. Kemudian akan ada pergantian, dikasih waktu 1 jam, agar kelompok pertama dan kelompok kedua tidak bertemu di sekolah,” katanya.
Selain itu, sambungnya, para guru juga akan dilakukan rapid test Covid-19. Sementara jumlah guru di Kota Serang saat ini ada sebanyak 7.400 orang tercatat dari tingkat SD dan SMP.
“Akan dilaksanakan rapid test pada guru di hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Kita bekerja sama dengan Dinas kesehatan. Berapa kapasitas guru yang bisa dirapit test kita lihat nanti,” ujarnya. (dra)