Wiranto Masuk Kabinet Jokowi, Hanura Tidak Merekom Pengusungan Rano Karno

Ketua DPD Hanura Provinsi Banten, Eli Mulyadi terkait pengusungan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Banten 2017 mendatang, menyatakan hanya merekomendasikan nama kandidat yang tercatat dalam penjaringan partainya saja termasuk tidak membawa nama incumbent Rano Karno.

Hal ini menjawab issu soal korelasi politik Pilgub Banten lantaran Ketua Umum DPP Hanura Jendral (Purn)Wiranto masuk dalam Kabinet Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga kata Eli tidak serta merta atau bisa mengusung incumbent Gubernur Rano Karno secara otomatis.

“Rekomendasi bakal calon dari kita (Hanura Banten, red) ke DPP Partai Hanura adalah yang mengikuti penjaringan saja.Jadi secara logika politik yang tidak mendaftar proses penjaringan masa kitare komendasikan ke DPP untuk menjadi calon yang bakal kita usung. Kebetulan incumbent Gubernur Rano Karno kan tidakmendaftar, apakah kita akan rekomendasikan dari DPD ke DPP Hanura? Kan tidak begitu,itu Perintah Organisasi (PO)kita,”ucapnya menegaskan saat dikonfirmasi Pena Merdeka, Jumat (29/7) malam.

Menurutnya hal ini tidak ada hubungannya terhadap Pak Wiranto yang sekarang menjabat di Kabinet Menteri era Presiden Jokowi. Kendati kata Eli menambahkan, kalau politik kerap bisa merubah keadaan.

“Yaa konstelasi politik itukan serba mungkin. Karena keputusan ada di DPP, yang punya ‘saham politik’ itu di sana. Saya di daerah hanya menjalankan PO. Tapi kita pasti dimintai pendapat dan masukan terhadap calon yang kita rekomendasikan. Saya juga akan jelaskan kepada ketua umum kalau incumbent tidak mendaftar ke kita, termasuk komunikasi politik yang sudah dilakukan oleh sejumlah partai, dari blok (partai,red) mana saja yang kita akan gandeng itu juga akan kita paparkan di DPP.”

Apalagi partai kami modern segala pertimbangan harus kita jadikan masukan dalam mengusung calon seperti elektabilitas, faktor potensi diterimanya calon oleh masyarakat dan yang terpenting sejalan dengan pemikiran Hanura, katanya menjelaskan.

Ia melanjutkan, yang mendaftar penjaringan di DPD Hanura Banten sebagai calon gubernur hanya Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy serta Mulyadi Jaya Baya tetapi nama terakhir belakangan kita tidak masukan ke DPP Hanura lataran tidak mengikuti proses pemaparan visi dan misi sebagai syarat calon.

“Dan Andika kemungkinan dalam posisi nomor 1 (Cagub) atau akan mengambil nomor dua. Sementara untuk TB Haerul Jaman dan Ahmad Taufik Nuriman mendaftar sebagai calon wakil gubernur,”ucapnya.

Lebih dalam kata Eli menegaskan, dalam survey yang dilakukan partainya elektabilitas WH, ia mengaku bahwa nama tersebut paling tinggi,itu catatan yang kita bawa ke DPP. Sebagai acuan selain nama WH mempunyai pengalaman birokrasi tetapi ia juga kami harapkan membawa perubahan Banten, makanya kami melakukan komunikasi yang berkelanjutan dengannya.

“Dengan posisi seperti itu DPP Hanura pasti akan bijak menyikapi fakta dilapangan, survey merupakan ‘bacaan’, makanya lihat tanggal mainya pada rapat pleno hari Selasa (2/7/2016). Hasil pleno itu merekomendasikan pengusungan calon,” ungkapnya.

Kedepan kalau sudah keluar rekomendas idari DPP menurutnya tidak juga kita harus berlama lama menunggu deklarasi. Tetapi dalam kesempatan itu ia juga mempunyai harapan agar calon yang nantinya diusung harus dapat mengakomodir sejumlah program partai. “Pasalnya kita sudah merancang program pembangunan lima tahun kedepan untuk Banten. Masukan dari Hanura Insya Allah dapat diterima,” tandasnya menjelaskan.

Seperti diketahui, pasca dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto memutuskan nonaktif sebagai ketua umum Partai Hanura.

Presiden menegaskan bahwa seorang yang menjabat Menteri tak boleh rangkap jabatan di Partai Politik. DPP Partai Hanura pun langsung menggelar rapat pleno untuk membahas pengganti Wiranto sebagai ketua umum.Usai rapat tersebut, Wiranto menegaskan tak lagi aktif dalam kegiatan partai politik.

“Mulai ketok palu tadi (rapat pleno) saya sudah tidak aktif lagi dalam kegiatan-kegiatan parpol. Sehingga tugas-tugas yang harus dilaksanakan Ketum di parpol akan dijabat pejabat senior di partai ini yakni Jenderal Pol (Purn) Chaerudin Ismail,” ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jumat (28/7).

Sebelumnya lima petinggi parpol di Banten melakukan pertemuan di sebuah tempat di Jakarta. Mereka menyiapkan koalisi dan mematangkan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang akan diusung sebagai bakal calon gubernur/wakil gubernur di Pilgub Banten 2017.

Hadir dalam pertemuan itu,Ketua DPD I Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah didampingi Ketua Harian I Suparman dan Hasan Maksudi, Ketua DPW PKS Banten Miptahuddin, Ketua DPD Hanura Banten Eli Mulyadi, fungsionaris DPD Gerindra Banten Ali Zamroni, dan Ketua DPW PKB Banten Rahmat Abdul Gani.

Ketua DPW PKS Banten Mipthuddin mengakui pertemuan membahas masalah Pilgub Banten 2017.“Salah satu pembahasannya tentang Wahidin-Andika. Andika merupakan kader Golkar yang ikut dalam penjaringan cagub/cawagub di PKS,” jelasnya beberapa waktu lalu. (wahyudi)

Disarankan
Click To Comments