KABUPATEN SERANG,PenaMerdeka – Pembangunan proyek Puspemkab Serang di Desa Cisait, Kragilan hingga kini belum rampung. Rencana pemindahan pusat pemerintahan sudah tercatat sejak 2010.
Saat Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman (ATN) masih menjabat. Dan saat itu wakil bupati dijabat oleh Ratu Tatu Chasanah.
Ratu Tatu Chasanah menjabat sejak 17 Februari 2016, sudah satu periode menjadi Bupati Serang. Penyelesaian proyek puspemkab memang belum beres.
Sementara jabatan bupati dan wakil bupati Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa akan selesai tinggal hitungan bulan. Sebab, Pilkada Kabupaten Serang akan digelar 9 Desember 2020.
Pilkada Kabupaten Serang juga melibatkan trah ATN yang notabene mantan Bupati, yakni balon wakil bupati Eki Bayhaki. Proyek lanjutan pembangunan puspemkab diprediksi potensial tidak rampung saat ini.
Jadi dipastikan pasangan bakal calon terpilih yang nantinya bakal merampungkan pengerjaan gedung puspemkab Serang yang baru.
Kepala Bidang Rencana Pembangunan Prasarana dan Pengembangan Wilayah (Renbang Prasbangwil) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Serang, Fredy Sinurat mengatakan, ada beberapa proyek puspemkab menemui sejumlah kendala.
“Salah satu kendalanya lahan. Semua lahankan sekitar 60 hektare, nah ini menclak menclok sehingga tidak bisa dibangun dalam 1 hamparan. Sekarang yang sudah bisa dibangun tanahnya 15 hektar. Sementara untuk pembebasan lahan yang sudah dikuasai baru sekitar 60%,” ucapnya saat ditemui penamerdeka.com, Jumat (18/9/2020).
Dia menuturkan, terkait lambatnya progres pembangunan Puspemkab, menurutnya karena memang alokasi anggaran sebelumnya untuk diperlukan untuk sektor pembangunan yang lain.
“Kemarin kita fokus ke yang lain. Dari Pemprov juga kan waktu itu baru bantu buat lahan, sementara untuk bangunannya belum ada. Minta bantuan ke pusat juga agak sulit karena pembangunan gedung pemerintahan tidak diprioritaskan,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk tahun depan Perkim sudah mengagendakan pembangunan satu (1) klaster bangunan. Satu klaster bisa memenuhi 6 OPD. Sementara jumlah OPD di Pemkab Serang sekitar tercatat sebanyak 29.
“Untuk tahun depan kita baru bisa membangun setengah klaster, karena per 1 klaster membutuhkan biaya 60 sampai 70 miliar. Sementara kita baru mampu Rp25 miliar. Jadi paling hanya setengah klaster atau 2 OPD saja,” katanya.
Saat disinggung terkait target penyelesaian proyek Puspemkab Serang secara keseluruhan, Dia menjawab hal itu diserahkan kepada kepala daerah yang baru.
“Untuk target kita lihat nanti kebijakan berikutnya, karena 2021 kita menyusun RPJMD yang baru. Kita belum tau ke depan apakah jadi prioritas. Gimana kepala daerah nanti,” katanya. (dra)