Kisah Tim Pencari Cai Changpan: Banyak Fenomena Alam Hingga Bertemu Genderuwo

BANDAR NARKOBA ASAL CHINA

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Pratomo, memimpin langsung proses pencarian terpidana hukuman mati, Cai Changpan menceritakan pengalamannya.

Ia dan tim mencari di hutan Tenjo hingga ke Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tim pencarian hampir satu bulan lebih menyusuri hutan.

Cai yang berhasil kabur di Lapas Kelas I Tangerang, berakhir tewas gantung diri di sebuah pabrik pembakaran ban di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

“Fenomena alam banyak sekali kami dapati saat pencarian. Mulai bertemu Genderuwo malam-malam di hutan dan sebagainya,” kata Pratomo mengawali kisahnya saat dihubungi, Senin, 19 Oktober 2020.

Pratomo menuturkan dalam proses pencarian terpidana kasus narkotika itu, ada kurang lebih 190 personel Polisi dari Sat narkoba Polres Metro Tangerang, Polda Metro Jaya, Brimob dan 4 anjing pelacak (K9).

“Pencarian siang dan malam. Tim brimob 98 personel, Sat narkoba Polres 15 orang dan Polda Metro Jaya sekitar 60, K9 4 anjing 7 personel,” ucapnya.

Pratomo mengatakan setelah berhasil kabur dari Lapas Tangerang, Jajaran Sat narkoba langsung memburu Cai Changpan. Dia kemudian terdeteksi berada di kediaman istrinya di kawasan Tenjo, Bogor.

“Jadi berdasarkan keterangan tukang Ojek Mandra, dia mengantarkan sampai ke Tenjo. Saat kita datangi dia sudah tidak di rumah itu,” katanya.

Selanjutnya, pada tanggal 22 September, Sat Narkoba Polres Metro Tangerang, mencari Cai Changpan ke hutan Tenjo. Hal itu, didasari informasi warga sekitar yang melihat pelarian Cai Changpan.

“Warga sudah pada tahu, ada buronan Polisi saat itu. Kita mendapat informasi pelariannya ke arah hutan. Saat pencarian banyak masyarakat melihat orang mencurigakan, berada di dalam hutan sendirian,” jelasnya

Hutan Tenjo yang begitu luas, lanjut Pratomo menyulitkan pihak kepolisian mencari Cai Changoan dengan personel terbatas. Sampai didatangkan bantuan personel dari Pold Metro Jaya, sebanyak 60 personel.

“Tanggal 23 datang bantuan 60 personel dari Polda. Semakin kita sisir, semakin luas dan tanggal 4 Oktober diperbantukan 98 personel Brimob, 4 anjing K9 dan 7 petugasnya,” katanya.

Pratomo menambahkan proses pencarian panjang dan melelahkan itu, akhirnya diketahui bahwa Cai, berada di pabrik pengolahan limbah ban di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga.

Namun Cai Changpan tewas dalam kondisi tergantung di area pabrik. “Tertangkapnya di hutan sebelah hutan Tenjo, di Desa Koleang, Kecamatan Jasinga. Itu sekitar 8 KM dari titik ujung hutan Tenjo,” ucap dia.

Dari penemuan jasad tersebut, pihaknya hanya mendapati satu dompet milik Cai Changpan dengan uang didalamnya berisi Rp1.060.000.

“Dari TKP pabrik pengolahan limbah Ban, kami menemukan dua lubang bekas galian, yang awalnya diduga Cai Changpan menyembunyikan sesuatu atau mencari sesuatu dari bekas lubang tersebut,” katanya.

Pratomo menyebutkan lubang bekas galian itu sekitar 50 meter dari lokasi. Namun pihaknya tak menemukan apapun.

“Kita bawa K9 untuk mengendus, jika tidak ada apa-apa. Proses pencarian terbuka dan tertutup. Kita pakai penunjuk jalan di hutan dan melekat dengan masyarakat yang sangat membantu,” jelasnya. (hisyam)

Disarankan
Click To Comments