KOTA BOGOR,PenaMerdeka – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal menyiapkan rumah sakit (RS) darurat alternatif untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur akhir tahun 2020. Diketahui, peningkatan kasus di kota tersebut mengalami kenaikan dalam beberapa pekan ke belakang.
“Pertambahan pasien masih tinggi mendekati angka 50 kasus per hari. Saat ini, rata-rata masih di 40-an, jangan sampai 50. Makanya saya bilang testing, tracing, dan treatment harus ditingkatkan lagi. Saya minta unit lacak dimaksimalkan lagi di wilayah,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kamis (26/11/2020).
Atas kondisi itu, Bima mengingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor untuk menyiapkan skenario terburuk jika lonjakan kasus terus meningkat.
Ia juga meminta agar setiap rumah sakit yang ditunjuk khusus untuk menangani pasien Covid-19 agar menambah ruang isolasi.
“Saya perintahkan untuk mengantisipasi skenario terburuk. Saya minta bukan hanya menambah ruang isolasi. Tapi mulai disiapkan alternatif RS darurat seperti Wisma Atlet di Jakarta apabila situasi semakin tinggi lonjakannya,” katanya.
“Skenario terburuknya itu kan jika tidak ada lagi tempat tidur tersisa. Kalau OTG masih bisa, tapi kalau fasilitas medis kan beda, perlu SDM dan alat kesehatan. Begitu lonjakan terjadi bahaya sekali dan sekarang indikasinya sudah ke arah situ,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menyatakan, pihaknya bisa menargetkan penambahan tempat tidur untuk perawatan Covid-19 hingga 120 unit.
Namun, kata Ilham, ada persoalan lain, yakni tenaga perawat yang bertumbangan karena tujuh bulan penuh bertugas.
“Kemarin kapasitas bisa 100 tapi karena SDM tujuh bulan terus full, ada yang sudah bertumbangan sakit. Jadi kondisinya saat ini sedang merekrut pegawai kontrak yang baru untuk memenuhi 120 tempat tidur sesuai target. Target kita 120 tempat tidur, itu nomor dua paling banyak se-Jawa Barat,” tambahnya. (ew)