KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Keluarga penerima manfaat (PM) bantuan sosial (Bansos) untuk program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kota Tangerang meradang.
Pasalnya, aliran dana dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI hingga saat ini belum diterima sejumlah penerima manfaat.
Salah seorang penerima manfaat, Namah (61) warga Cikokol, Kota Tangerang, hingga kini dalam saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dikabarkan masih dengan nilai saldo nol rupiah.
Akhirnya, Namah hingga kini harus gigit jari. Belum mendapatkan sepeserpun bantuan BPNT dari Kemensos.
“Emak saya belum pernah menerima bantuan itu. Katanya kurang syarat. Inisiatif sendiri akhirnya kita antarkan ke petugas. KTP dan KK saya antarkan sendiri kira-kira sebulan yang lalu. Tapi belum keluar juga dananya,” kata Feri anak penerima manfaat (Namah,red), Selasa (31/8/2021).
Beberapa program Bansos yang digelontorkan pemerintah kata Feri mengklaim pernah mendapatkannya.
Yakni pada tahun lalu, kami sempat menerima bantuan berupa sembako. Dan juga pernah menerima bantuan dana secara tunai.
“Tahun lalu (2020) pernah dapat telur, beras bahkan nerima juga uang tunai,” ungkapnya.
Terkait dengan BPNT, orangtuanya hanya menerima KKS saja. Ketika ditanyakan kepada petugas perihal aliran dana melalui KKS saat itu beralasan belum mendapatkan transfer dari Kemensos.
“Saya pernah menanyakan tetapi belum ada transfer dari Kemensos. Saya hanya menerima kartu (KKS) buku rekeningnya Bank-nya tidak nerima. Diinfokan saldonya masih kosong,” ujar Feri.
Sementara itu menurut Untung, Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kecamatan Tangerang mengaku persoalan saldo yang dikantongi warga sebagai penerima manfaat dengan saldo nol karena bermasalah dengan administrasi yang belum terpenuhi.
Antara data yang tercatat di Discukcapil dan Kemensos belum sinkron. Saldo penerima manfaat di Kecamatan Tangerang saat ini bahkan berjumlah ratusan.
“Jumlah sekarang (kecamatan Tangerang,red) yang mempunyai saldo kosong ratusan orang. Rata-rata mempunyai alasan sama, KTP dan KK belum dipenuhin juga,” ucap Untung.
Dia mengklaim pihaknya sudah memverifikasi data warga yang belum tercatat menerima Bansos. Kasus yang sama juga pernah terjadi di Sukasari, Kecamatan Tangerang karena tidak memberikan data.
“Kalau kasus yang di Sukasari tidak bisa menunjukan KTP,” kata Untung.
Ketika ditanya soal dugaan kartu yang digandakan pihaknya memastikan tidak pernah terjadi. Program BPST diberlakukan sejak 2017 lalu dan saat ini penerima manfaat di wilayahnya berjumlah 1.100 orang.
“Saya pastikan tidak ada kartu yang digandakan. Tidak saya pangkas hak mereka mas,” pungkasnya. (red/hisyam)