MI Bareng IIGMA Bidik Target Bankir Syariah Jadi Pilar Perbankan Indonesia

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Mengusung tema Investasi di Era Pandemi Covid19, Muamalat Institute (MI) menggelar webinar zoom Program Refreshment Sertifikasi Kompetensi Bidang Treasury Dealer, Selasa (28/9/2021) kemarin.

Dalam kesempatan itu MI menggandeng IIGMA (Indonesia Islamic Global Market Association) menghadirkan sejumlah pakar.

Diantaranya pembicara dari Bank Indonesia Tri Puji Lestari, Avrist Asset Management Tubagus Farash Farich dan Bloomberg serta Ebru Boysan tak ketinggalan dalam acara hadir Tamara Henderson.

Dalam kegiatan yang sama, panitia juga melangsungkan sesi diskusi dengan narasumber Direktur Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia, Prijono.

Menurut Ketua Indonesia Islamic Global Market Association Budi Kurniawan, program pemeliharaan (refreshment) sertifikasi kompetensi bidang treasury dealer mengantongi tujuan memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi.

Dan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman, standar atau skema sertifikasi.

“Dan juga agar pemegang sertifikat kompetensi mengikuti perkembangan terbaru. Selain itu melakukan pengkinian aspek teknis, dan manajerial dalam bidang Tresuri,” ujar Budi saat sambutan.

Seorang dealer perbankan di unit treasury mempunuai tugas utama. Yakni mampu mengelola aset dan liabilitas serta likuiditas bank.

Budi melanjutkan, dealer juga melakukan transaksi di pasar finansial baik itu pasar uang (money market), obligasi atau surat utang dan valuta asing untuk mendapatkan profit.

Dia juga menegaskan, investasi di bidang ekonomi dan perbankan syariah saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

“Sesuai dengan laporan OJK, per Desember 2020, saat ini total aset perbankan syariah itu sebesar Rp610 triliun, dengan pertumbuhan total aset sebesar 13,04 persen,” tegas Budi.

Dia beralasan, peningkatan aset perbankan syariah ini terjadi karena proses konversi aset bank konvensional ke bank syariah sesuai aturan Qanun Aceh.

Dalam kesempatan sama, Direktur Executive Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, program pemeliharaan ini mempertimbangkan terkait sertifikat kompetensi bidang Treasury Dealer lantaran hanya mempunyai masa berlaku selama 3 tahun saja.

Karenya kata Anton, Bank diharapkan mengikutsertakan setiap pengurus dan pejabat bank dipersyaratkan memiliki sertifikat Treasury Dealer.

Pasalnya mempunnyai tujuan denga. program pemeliharaan secara berkala. Kemudian sertifikat kompetensi yang bisa diterbitkan oleh LSPP.

Anton juga mengatakan, pengambilan tema “Investasi di Era Pandemi Covid19” sangat kekinian. Dia ingin bersama-adanya peningkatan kompetensi SDM untuk mendukung pertumbuhan bisnis syariah.

Hal ini karena investasi di pasar syariah dan perbankan syariah ke depannya akan terus meningkat dan menjanjikan.

“Kita MI akan mendukung bank-bank konvensional yang akan bertransformasi menjadi perbankan syariah. Agar perbankan syariah bisa menjadi pilar penting di perbankan Indonesia,” imbuh Anton. (red)

Click To Comments