KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Belasan anak murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Perumahan Griya Kencana I, RW 04 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang terlantar. Hal itu lantaran penutupan tempat belajar yang berada di Posyandu Anyelir oleh oknum ketua Rukun Warga (RW).
Di tengah gencarnya Pemerintah Kota Tangerang membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) oknum itu tidak mengizinkan karena pengelola PAUD tidak ingin membayarkan upeti kepada oknum RW.
“Ini sudah 11 tahun berjalan, tapi baru kali ini diminta oleh oknum itu. Dia (ketua RW,red) minta Rp750 ribu ke kami supaya bisa melaksanakan PTM,” kata salah seorang pengajar, Aini saat dijumpai langsung oleh penamerdeka.com, Kamis (18/11/2021).
Aini mengatakan, padahal tempat ini merupakan fasilitas masyarakat di Kelurahan Pedurenan. Dengan begitu pihaknya mengaku enggan membayarkan ihwal biaya yang diminta.
“Kita bersinergi ko dan sudah tercatat resmi di pemerintahan. Lalu uang ini untuk apa?, Ini kan gedung pemerintah,” jelasnya.
Aini berharap, atas adanya kejadian ini pemerintah bisa tegas menindak oknum yang diduga meminta Upeti. Apalagi pendidikan merupakan wadah bagi generasi penerus bangsa. “Kami membantu mencerdaskan anak bangsa bukan mau berbisnis. Jadi tolong pemerintah bisa menindak oknum ini,” jelasnya.
Pantauan di lokasi, setidaknya terdapat kurang dari 10 anak yang memiliki raut wajah sedih. Namun apalah daya, akses masuk ke Posyandu ini terkunci dan tertutup rapat. Sampai saat ini pihak pengajar masih menunggu pihak dinas terkait untuk diminta mediasi terhadap oknum RW. (hisyam)