JAKARTA,PenaMerdeka – Harga minyak mentah dunia berbalik arah menguat pada perdagangan Senin (2/5/2022) waktu Amerika Serikat atau Selasa (3/5/2022) pagi waktu Indonesia. Penguatan ditopang kekhawatiran pasar minyak diesel akan pembatasan pasokan oleh larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia.
Seperti melansir dari Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 44 sen atau 0,4 persen menjadi US$107,58 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 48 sen atau 0,5 persen menjadi US$105,17 per barel.
Lalu, diesel berjangka turut menguat untuk kontak Juni, melonjak lima persen menjadi US$4,017 per galon. Kenaikan dipicu rendahnya pasokan global yang memberikan tekanan harga ke WTI dan Brent.
“Item utama adalah penguatan lebih lanjut di pasar diesel yang bertindak untuk menarik minyak mentah lebih tinggi,” kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.
Kedua acuan tersebut naik lebih dari US$2 di awal sesi di tengah berita Komisi Eropa dapat menghindarkan Hungaria dan Slovakia dari embargo minyak Rusia saat bersiap untuk menyelesaikan sanksi berikutnya terhadap Rusia pada Selasa waktu setempat.
Analis Energi Commerzbank Research Carsten Fritsch menyebut harga minyak melihat naik turun harga dengan sentimen yang saling menekan satu sama lain. Ia menilai kekhawatiran atas risiko pasokan berperan karena Uni Eropa tampak bergerak menuju embargo minyak terhadap Rusia.
Menurut dua diplomat Uni Eropa, pihaknya cenderung melarang impor minyak Rusia pada akhir tahun. (uki)