Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terkait Dengan Pendidikan Karakter

Secara umum sasaran strategi mikro pendidikan berkarakter adalah memasukan faktor pembiasaan dan keteladanan melalui budaya yang di ajarkan di sekolah untuk di terapkan pada lingkungan sekitar.

Dalam sebuah buku yang berjudul The Word is Flat yang sempat menjadi pembahasan hangat di dunia maya Thomas L Friedman menyebutkan dunia pada saat ini menjadi dunia yang rata. Pernyataan tersebut memiliki keterkaitan yang erat dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang seolah membuat negara menjadi negara yang telah modern.

Namun kenyataan yang sebenarnya adalah masuknya nilai-nilai globalisasi pada seluruh aspek kehidupan yang lantas membuat nilai-nilai lokal yang sarat dengan muatan kebajikan menjadi termarjinalkan.

Pengaruh Kesehatan lingkungan yang menjadi issu lintas sektoral masih belum banyak dipahami, informasi pengembangan sistem dan dampaknya masih belum terukur dan terlacak dengan baik. Permasalahan kesehatan lingkungan terus berkembang dan pantauan serta penelitian akan terus berlanjut sesuai keadaan yang akan selalu mengalami perubahan.

Ada beberapa perbedaan pengertian terkait kesehatan lingkungan, walaupun sisi pandang lembaga atau organisasi baik itu struktural maupun nonstruktural secara mendasar memiliki kesamaan.

Mengenai Kesehatan lingkungan dari sudut pandang bidang keilmuan yang terkait kesehatan manusia dalam konteks bahwa alam sekitar seperti air, tanah, udara dan juga unsur kimiawi, biologi serta lingkungan sosial yang berbentuk fisik memiliki pengaruh yang besar.

Sejumlah aspek dapat mempengaruhi seseorang dan masyarakat terkait dengan lingkungan sekitar yang kerap terjadi interaksi didalamnya. Menjaga lingkungan agar tetap sehat demi untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi tanggung jawab setiap individu dan masyarakat. Sekitar 25 persen dari seluruh penyebab kematian dan penyebab penyakit terkait dengan kesehatan lingkungan yang dinamis.

Seorang ilmuwan atmosfer dari institut Mx Planck jerman Jos Lelieveld mengatakan bahwa paparan polusi udara seperti partikel kecil yang beracun dalam jangka panjang dapat menjadi penyebab penyakit paru-paru, jantung dan masalah lain pada keehatan.

Menurut Jos “Stroke dan serangan jantung bertanggung jawab untuk sekitar 75 persen kematian terkait polusi udara dan sekitar 25 persen terkait dengan penyakit pernapasan serta kanker paru-paru,”

Kekurangan gizi, paparan zat berbahaya yang terdapat pada udara, tanah, air dan makanan serta bencanan alam merupakan akibat dari lingkungan yang tidak tidak seimbang. Oleh karena itu aspek sosial menjadi penting untuk mendapatkan Kualitas kesehatan lingkungan.

Menerapkan pola hidup sehat dan membuat kualitas lingkungan menjadi lebih baik menjadi tantangan banyak orang untuk dapat menanamkan nilai-nilai kebajikan. Sehingga kualitas hidup dan kesehatan lingkungan akan tetap lestari dan perubahan yang terjadi mampu mengantarkan anak bangsa menjadi pribadi matang dengan keilmuan yang mumpuni dan juga menjadi insan yang bertakwa. (penamas/dbs)

Disarankan
Click To Comments